Segala sesuatu yang dikerjakan dengan terburu-buru, hasilnya belum tentu baik. Dewi Ri-yani merasakannya.
Kala itu, Dewi kesiangan bangun, padahal dirinya sudah janjian akan jalan-jalan dengan teman-temannya.
”Wi sudah janji ke teman-teman kalau jam sekian sudah harus siap. Tapi Wi sendiri yang kesiangan,” ujar bungsu dari dua bersaudara ini.
Gara-gara kalang kabut, saat di mal, teman-temannya terus menertawakannya.
”Wi binggung, apa yang salah. Kebetulan saat melihat ke kaca, ternyata bajunya terbalik,” kata wanita lajang kelahiran Tanjungpinang, 8 Apirl 1999.
Kejadian itu membuatnya malu, karena sudah jalan berkeliling di pusat perbelanjaan, namun baju yang dipakainya terbalik.
Selain mengisi waktu luang dengan teman-temannya, Dewi juga menghabiskan waktunya dengan orangtuanya.
Karena, selain masih bersekolah di SMA Negeri 3 Tanjungpinang, Dewi juga pekerja di sebuah restaurant Jepang di Rimba Jaya.
”Kalau off, aku memang sering sama mama,” katanya.
Nah, bagaimana membagi waktu antara sekolah dan bekerja? Dewi mengaku kalau diri-nya tidak bisa membagi waktu dengan baik.
Tapi, harus pandai-pandai agar kegiatan di sekolah dan pekerjaan tidak terganggu.
”Pagi sampai jam 2 siang di sekolah. Setelah itu, jam 4 sore sampai malam aku kerja. Kalau sudah selesai kerja, aku langsung pulang, cuci muka cuci kaki langsung tidur. Paginya sudah bangun, ngerjain PR. Terkadang mengerjakan PR di sekolah,” tuturnya. (noc)