DALAM Surat Edaran Kemendikbud RI Nomor: 31328/MPK.F/TU.02.03/2023, 15 September 2023 tentang Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023, ditetapkan tema Hari Kesaktian Pancasila 2023, yakni “Pancasila Pemersatu Bangsa menuju Indonesia Maju”.
Tema tersebut berbeda dengan yang diusung pada 2022. Saat itu, temanya “Bangkit Bergerak bersama Pancasila”. Hari kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober merupakan momentum dalam mengingat perjalanan historis, bagaimana bangsa Indonesia mempertahankan ideologi negara dari berbagai tantangan sosio-politik yang dihadapi.
Ada proses perjuangan panjang yang mesti terus kita ingat, terutama oleh generasi penerus dan menjadi cermin ketika menjalani fase demi fase kehidupan berbangsa da juga bernegara.
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, yang secara langsung warga negaranya, harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila, nilai karakter yang ada pada tiap sila dan pasal Pancasila, yang terdiri dari nilai-nilai karakter religius, sosial, mandiri, patriotisme, kebersamaan, demokratis, dan keadilaan.
Pancasila sudah mengarahkan warga negara Indonesia untuk berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa yang tertanam dalam sila-sila Pancasila. Dengan menakar dan mengukur tantangan yang keras ke depan, maka bangsa Indonesia harus memiliki daya juang atau kompetisi yang kuat agar Indonesia maju menjadi terwujud dan generasi emas Indonesia tahun 2024 akan terealisasi sebagaimana mestinya.
Salah satu kekuatannya ada pada nilai-nilai ideologi Pancasila yang tak tergantikan dalam mencapai visi tersebut. Dalam konteks sosiokultur sistem pendidikan Indonesia yang mengejewantahkan nilai-niai Pancasila pada aktivitas kehidupan sehari-hari, untuk itu Profil Pelajar Pancasila dirancang dalam rangka menjawab suatu pertanyaan besar.
Yakni, pelajar dengan profil pelajar (kompetensi), yang seperti apa yang hendak dihasilkan oleh sistem pendidikan kita? Dimplementasikannya kurikulum program Merdeka Belajar dalam sistem pendidikan kita, dengan memuat Profil Pelajar Pancasila, yang mengandung karakter Profil Pelajar Pancasila adalah karakter siswa yang diharapkan berkembang setelah pembelajaran dilakukan.
Terdapat enam karakter yang termasuk dalam karakter profil pelajar Pancasila. Yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Guru sebagai agen perubahan, memiliki peran penting untuk membawa tujuan kegiatan belajar, agar mengajar lebih efektif, efisien, dan optimal. Kegiatan belajar mengajar bukan sekadar meningkatkan motivasi dan potensi peserta didik, tetapi membuat peserta didik berkarakter.
Sumber daya manusia/peserta didik yang unggul adalah pelajar yang sepanjang hayat, memiliki kompetensi hidup global dan berperilaku dengan bersikap sesuai dengan nilai-nilai karakter kebangsaan yang termaktub dalam Pancasila.
Maka, Merdeka Belajar merupakan suatu gagasan dalam upaya mengembalikan hakikat belajar kepada fitrahnya. Pola pembelajaran yang terkesan mekanistis selama ini, telah membuat proses belajar hanya dimaknai sebagai prosedur semata.
Ruang eksplorasi guru dan sekolah dibatasi oleh beragam regulasi, sementara itu ruang eksplorasi peserta didik, terbatasi oleh standarisasi pendidikan termasuk kurikulum. Hal tersebut sangat perlu dilakukaan transformasi.
Melalui Merdeka Belajar, murid, guru, dan sekolah diberikan ruang yang besar untuk menumbuhkembangkan kembali daya motivasi belajarnya, yang dapat memilih atau mengembangkan skema pembelajaran yang menuntut kemandirian dalam berinovasi.
Melalui Merdeka Belajar ini, dapat dibentuk sikap dan spirit peserta didik yang merdeka dalam menggali potensi dirinya serta mengembangkannya segala keunggulan yang ada pada dirinya dalam upaya memberi kontribusi untuk peningkatan kualitas sumber saya manusia Indoensia menghadapi Indonesia Emas tahun 2045. (Ganefri, Rektor UNP dan
Ketua MRPTNI)