Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menyampaikan kuliah umum, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/11). Kuliah umum yang dihadiri mahasiswa dan akademisi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tersebut mengangkat tema Membangun Semangat Kebangsaan dan Kebinekaan dalam Bingkai NKRI. (ant/Irsan Mulyadi )
Medan ( Berita ) : Prajurit TNI juga siap untuk berjihad dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Usai mengikuti istighosah bersama ulama dan masyarakat Sumut di Lanud Soewondo Medan, Sabtu [19/1] , Jenderal Gatot mengatakan, pihaknya menghargai setiap proses demokrasi, termasuk unjuk rasa yang dilakukan elemen masyarakat.
Namun TNI memiliki kewajiban untuk berperan jika ada upaya yang berniat untuk merusak dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Prajurit saya juga siap berjihad mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila, bersama masyarakat, kita bersama-sama mempertahanan Pancasila,” katanya.
Ketika dipertanyakan sikap dalam menyahuti rencana rencana unjuk rasa pada 2 Desember, Panglima TNI menyatakan pihaknya lebih banyak berdoa untuk kebesaran dan keutuhan bangsa. “Kesiapan kita berdoa, siapapun yang menghancurkan negara ini, tidak bisa kalau kita berdoa,” katanya.
Menurut dia, pihak-pihak yang memiliki niat untuk menghancurkan NKRI dinilai sebagai orang yang tidak beragama sehingga akan berhadapan dengan TNI, Polri, dengan seluruh masyarakat.
Dari pengalaman sejarah selama ini, Panglima TNI menegaskan tidak ada satu pun pengkhianat bangsa yang bisa hidup di Indonesia. “Tidak ada yang bisa, mau menantang, silakan,” katanya.
Ia mencontohkan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di bawah pimpinan Kartosuwiryo, gerakan yang dipimpin Kahar Muzakkar, termasuk gerakan komunis yang selalu musnah di Indonesia. “(Semua musnah) karena kita selalu berdoa pada Allah SWT,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (ant )