in

Pantai Tematik dan Aneka Wisata

Membaca tulisan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang Ekspres tanggal 17 November 2016 berjudul “Menghidupkan Pantai”, saya sepakat dengan ide tersebut dan memang menghidupkan pantai tersebutlah ekonomi Pariaman bisa didongkrak dan ditumbuhkan.

Berawal dari visi Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama, saya sepakat bahwa faktor yang memiliki daya lenting tertinggi mendongkrak ekonomi masyarakat Pariaman adalah pariwisata. Pariaman tidak memiliki potensi SDA seperti (minyak, gas, kebun luas sawit, peternakan luas, industri). Sebagai daerah otonom baru, Pariaman hanya kota kecil dengan luas 73,36 km2. 

Kekuatan terbesar Pariaman adalah memiliki pantai indah sepanjang 12,6 km memujur dari selatan (sunur) ke utara (Pantai Belibis) dan 5 pulau-pulau kecil, yakni Pulau Angso, Tangah, Ujuang, Kasiak. Masyarakat Pariaman adalah masyarakat pesisir dengan budaya terbuka. 

Di samping itu, Pariaman tempo dulu gerbang internasional dibuktikan dengan masuknya Portugis ke Pariaman tahun 1513. Setelah itu, diikuti bangsa India, China, Belanda ke Pelabuhan Pariaman melakukan perniagaan dengan masyarakat Pariaman. Sampai sekarang, masyarakat Pariaman memiliki kebiasaan berniaga dan merantau ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri. Sifat merantau dan berdagang ini adalah budaya yang sangat cocok untuk pengembangan pariwisata.

Atraksi (Budaya) Berorientasi Pesisir

Pariaman mengembangkan berbagai atraksi budaya dan iven baru. Tabuik adalah atraksi budaya masyarakat Pariaman yang diselenggarakan setiap tahun dan mampu menarik kunjungan wisatawan lebih kurang 150 ribu orang. Kegiatan ini berumur lebih kurang 200 tahun. Acara puncak tabuik ini dilaksanakan di Pantai Gandoriah, dan sore harinya acara tabuik ditutup dengan prosesi “tabuik dibuang ke laut”

Festival Pesisir/Gandoriah dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2015. Kegiatan ini berupa ajang pagelaran kesenian anak nagari masyarakat pesisir Pariaman yang mengangkat kearifan lokal menjadi komoditi pariwisata. Festival ini juga didukung Kementerian Perikanan dan Kelautan dengan bersinergi lewat kegiatan kepedulian terhadap lingkungan. Yakni, aksi bersih pantai dan penanaman terumbu karang, serta penanaman mangrove sepanjang Pantai Pariaman. 

Dalam Festival Pesisir Gandoriah ini ditampilkan dan dilombakan berbagai kebudayaan dan kesenian tradisional masyarakat Pariaman, seperti lomba gandang tasa, tari indang, menyanyi lagu Minang, lomba beruk memanjat kelapa, rekor MURI membuat salalauak, lomba layang-layang internasional, lomba masakan khas Pantai Pariaman/gulai kapalo ikan, pakaian pesisir dan lain-lainnya. Tahun 2017 nanti dilaksanakan Festival Budaya Pesisir/Gandoriah ketiga kalinya.

Untuk kalangan pengemar olahraga ekstrem,  di Pantai Gandoriah dilaksanakan ekstrem off-road setiap tahun. Peserta olahraga ini berasal dari Sumbar, Riau dan Jambi. Acara ini sudah dilaksanakan dua kali. Dalam momen ini banyak peserta berbakat dan profesional datang.

Di samping itu, olahraga voli pantai tingkat nasional juga diadakan mulai tahun 2014 diikuti atlet amatir dan profesional tingkat Sumbar dan nasional. Acara ini dilaksanakan di Pantai Gandoriah. Turnamen ini mampu menambah kunjungan wisatawan ke Pariaman. Di akhir tahun, dilaksanakan festival akhir tahun dikelola pemerintah daerah maupun masyarakat. Acara ini dilaksanakan di berbagai arena pantai yang sudah mulai tertata baik. 

Awal November lalu sudah dilaksanakan Pariaman International Triathlon ke-3 yang dilaksanakan setiap tahun, diikuti peserta dari mancanegara. Tahun ini, pesertanya mencapai 400 orang. Olahraga ini, gabungan tiga cabang olahraga terdiri dari atletik/lari, renang dan bersepeda. Renang dilakukan di laut Pariaman, bersepeda sepanjang bicycle track, dan lari di jogging track Pantai Pariaman.

Pembangunan Infrastruktur Pantai

Infrastruktur pantai sudah mulai dibenahi dan mulai dimanfaatkan masyarakat. Sepanjang Pantai Pariaman dari Pantai Kata sampai Pantai Gandoriah dibangun taman sepanjang 5 km. Yakni, taman sepanjang Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Anas Malik sampai Pantai Gandoriah. Taman yang sudah selesai adalah taman Pantai Kata dengan tema taman keluarga, Pantai Cermin dengan ciri khas jogging track dan cycle track (trek sepeda), Pantai Taman Anas Malik wisata keluarga dan dilengkapi dengan rumah pohon. Taman Anas Malik ini bentuk penghargaan terhadap jasa mantan bupati Padangpariaman (1980-1990) alm bapak Anas Malik yang berhasil mengubah Pantai Pariaman menjadi pantai bersih dari yang sebelumnya dijuluki “WC terpanjang di dunia”. Di Taman Anas Malik ini dibangun fasilitas rumah pohon yang menjadi wahana atraktif bagi anak-anak yang ramai dikunjungi setiap hari. Di pantai ini juga disediakan fasilitas “skate park” wahana kreasi bagi anak muda untuk menyalurkan bakatnya di bidang skateboard. 

Untuk memudahkan akses di sepanjang pantai, dari ujung selatan sampai ke utara di bangun jalan akses pantai. Mulai dari Pantai Muara Sunur sampai Pantai Manggung (Kawasan Penangkaran Penyu) dapat diakses pengunjung. Sepanjang jalan ini tumbuh restoran dan rumah makan baru, terutama sepanjang Pantai Cermin menuju Pantai Gandoriah. Usaha restoran dan cafe ini menjadi tulang punggung ekonomi di kawasan ini.

Di Muaro Pariaman, sekarang ini tengah dibangun “Monumen Sejarah Angkatan Laut RI”, jembatan pedestarian Gandoriah berlantaikan kaca dan “jembatan muaro” memiliki estetika menarik pengunjung. Jembatan, monumen ALRI dan jembatan pedestrian ini selesai Desember tahun ini. Semua agenda sebagaimana diuraikan di atas sudah ditetapkan sebagai kalender iven pariwisata Pariaman sebagai perwujudan visi misi daerah kota salalauk yang tahun ini berhasil meraih penghargaan daerah terbaik pengembangan kepariwisataan se-Sumbar.

Hal penting yang perlu kita lakukan di tingkat Sumbar adalah koordinasi antar kabupaten/kota dalam sisi destinasi wisata. Kalau perlu, seluruh destinasi wisata di Sumbar ini satu kesatuan rangkaian destinasi wisata yang membuat tamu wisatawan bisa berkeliling Sumbar dengan “masa tinggal/long stay” lebih lama. Di samping destinasi, iven/acara yang dilaksanakan kabupaten/kota jangan tumpang tindih, seperti Pariaman melaksanakan iven Pariaman International Triathlon, sebaiknya provinsi dan daerah lain mendukung dan jangan melakukan duplicating programme. Demikian juga Pesisir Selatan melaksanakan iven paralayang di Bukit Langkisau, maka kabupaten/kota lainnya mendukung. peran Dinas Pariwisata Sumbar adalah mengkoordinasi jadwal iven kabupaten/kota, rangkaian destinasi Sumbar, serta membantu mempromosikan seluruh agenda kabupaten/kota yang telah terkoordinasikan. Lewat kerja sama antar kabupaten/kota di bawah komando pemprov, maka tujuan kita bersama menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi kabupaten/kota dan Sumbar dapat diwujudkan. Mari kerja keras untuk anak negeri. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pernah Diremehkan, Kini Kembangkan Berbagai Bisni

AVOSKIN DAY CREAM REVIEW