Pascapandemi Covid-19, sejumlah objek wisata di Kota Padangpanjang mulai berbenah. Sejak 2021 lalu, sudah menunjukkan tren peningkatan, seperti Gate of Minangkabau, Desa Wisata Kubu Gadang dan lainnya.
Pusat Dokumentasi dan Informasi Minangkabau (PDIKM) atau Gate of Minangkabau merupakan salah satu unggulan destinasi wisata Padangpanjang, hingga saat ini masih menjadi primadona karena merupakan gerbang wisata sejarah kebudayaan di Minangkabau.
Ikon Gate of Minangkabau disebutkan menjadi titik tolak awal perjalanan wisatawan di Sumbar sebelum ke berbagai daerah lainnya. Menyikapi potensi itu, Pemko Padangpanjang melalui Disporapar telah menjalin kerja sama dengan biro-biro perjalanan untuk memudahkan wisatawan mengakses paket-paket wisata yang disajikan di Padangpanjang.
Di antaranya di Padangpanjang untuk PDIKM, terdapat paket wisata yang terafiliasi dengan destinasi desa wisata serta lainnya berupa sajian kesenian tradisi, adat, kuliner serta edukasi. Wisatawan di PDIKM selain bisa menikmati lingkungan sejuk yang asri, juga mendapatkan edukasi tentang berbagai kebudayaan dan tradisi Minangkabau di berbagai daerah.
“PDIM tidak hanya menyediakan beragam pakaian adat yang dapat diabadikan pengunjung dengan memakainya, juga dapat melihat sedikit lebih dari 3 ribu judul buku tentang Minangkabau dan lebih dari 1.500 foto tentang Minangkabau masa silam. Paket wisata PDIKM juga terdapat layanan Makan Bajamba dan pertunjukan seni tari tradisional oleh sanggar-sangaar di bawah binaan dinas. Untuk retribusi masuk, pemerintah hanya menetapkan Rp5 ribu untuk dewasa dan Rp3 ribu anak-anak,” terang Maiharman.
Desa Wisata Kubu Gadang
Maiharman mengutip ucapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Uno, Desa Wisata Kubu Gadang di Padangpanjang, merupakan desa wisata kesukaan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).
Desa wisata yang berdiri sejak 2015 silam itu, terdapat atraksi yang ditawarkan untuk wisatawan yang ingin menikmati kehidupan masyarakat desa, seperti menanam padi sambil menikmati hijaunya perdesaan. Tidak hanya itu, desa wisata tersebut juga menawarkan tradisi makan baradaik, serta atraksi silek lanyah, atraksi silat di lahan sawah yang telah dipanen.
Desa wisata Kubu Gadang dikatakannya telah mengantongi Sertifikasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) karena telah memenuhi seluruh aspek wisata seperti keramahan, sehat, nyaman dan lainnya. Selain itu juga merupakan satu dari dua desa wisata dengan klasifikasi Maju di Sumatera dan merupakan yang terbaik di Sumbar.
Di objek wisata ini, potensi kunjungan wisman cukup tinggi karena memiliki banyak keunikan dan ketersediaan beragam pilihan. Selain adanya edukasi dan tradisi, juga memiliki fasilitas home stay yang sangat nyaman menjadi hunian para pengunjung untuk bermalam.
“Pengunjung akan menikmati Bagai mana aura hidup dengan suasana dan keramah tahaman lingkungan pendesaan, mencicipi kuliner tradisional yang dibeli ke masyarakat sekitar dengan mempergunakan mata uang khusus yang ditukarkan sebelum berbelanja kebutuhan,” ucapnya.
Kampung Religi Sigando
Salah satu destinasi wisata lainnya yang menjadi unggulan di Padangpanjang, yakni Kampung Religi Sigando yang terdapat di Kecamatan Padangpanjang Timur. Disetinasi ini menonjolkan ikon wisata berupa Masjid Asasi Sigando yang telah berusia lebih dari 2 ratus tahun.
Masjid Asasi Sigando tdak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, namun juga untuk tempat wisata yang dijadikan menjadi cagar budaya. Di masjid ini akan dijumpai banyak ukiran-ukiran khas Minangkabau yang berada dibagian luar, dan dilengkapi dengan sejarah didirikannya masjid tersebut.
“Objek wisata ini merupakan salah satu wisata religi yang ada di kota Padangpanjang. Pengunjung yang ingin berkunjung ke Masjid Asasi Sigando dapat menggunakan akses jalur darat. Untuk dapat masuk ke lokasi tempat wisata ini pengunjung tidak perlu membayar karena tidak akan dikenakan biaya sama sekali,” sebut Maiharman.
Destinasi Alternatif
Padangpanjang dengan sekelumit potensi destinasi wisata unggulan, juga diperkaya beragam lokasi sebagai alternatif kunjungan wisatawan. Di antaranya seperti Gua Batu Batirai yang terletak di Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padangpanjang Barat.
Nama “Batirai” diambil karena di dalam goa itu terdapat banyak susunan stalagmit dan stalaktit yang menyerupai bentuk seperti tirai. Oleh karena itulah berkunjung di Goa Batu Tirai menjadi sebuah kewajiban bagi traveller ketika menginjakkan kaki di kota Padang Panjang.
Kemudian di Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padangpanjang Barat, terdapat Air Terjun Tujuh Tingkat menawarkan pemandangan air terjun yang tak kalah bagus dengan air trejun di Lembah Anai, karena memilki air yang sangat jernih serta suasana alam yang asri di sekitarnya. Tempat wisata ini sangat direkomendasikan bagi pengunjung yang menyukai wisata alam bebas.
“Selain itu ada objek wisata Minang Fantasi (Mifan) yang juga berlokasi di Silaing Bawah, merupakan tempat wisata yang menyuguhkan 18 taman bermain untuk water park dan dry park. Tempat wisata ini bisa dijadikan alternatif tempat tujuan untuk liburan karena disini pengunjung bisa menikmati taman sekaligus bermain di water park sehingga menjadikan Minang Fantasi tempat wisata yang populer di kota Padangpanjang,” pungkas Maiharman. (YUWARDI—Padangpanjang)