Jakarta (ANTARA) – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memastikan empat cabang pelabuhannya dalam kondisi normal usai peristiwa gempa bumi dengan magnitudo 7,4 skala richter (SR) yang berpotensi tsunami terjadi pada Jumat (2/8) pukul 19:03 WIB.
“Dapat kami sampaikan bahwa 4 cabang pelabuhan IPC yang berada dilokasi potensi gempa yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Ciwandan Banten, Pelabuhan Panjang Lampung, dan Pelabuhan Bengkulu saat ini dalam keadaan normal tanpa adanya kerusakan akibat bencana tersebut,” ujar Sekretaris Perusahaan IPC Shanti Puruhita dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Selain itu Shanti juga menambahkan bahwa operasional bongkar muat di empat cabang pelabuhan IPC tersebut saat ini beroperasi secara normal.
Sebelumnya terjadi gempa berkekuatan 7,4 SR berasal dari daerah Banten dengan kedalaman 10 km pada Jumat pukul 19.03 WIB. Gempa tersebut dapat berpotensi tsunami. Gempa tersebut juga dirasakan di sejumlah daerah lain seperti Jakarta, Bogor, Bandung dan wilayah Jawa lainnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sempat mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menjauhi pantai pascagempa Magnitudo 7,4 di Banten.
Namun saat ini BMKG, melalui akun Twitter resminya, menyampaikan bahwa Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag 7.4 pada Jumat (2/8) pukul 19.03.25 WIB dinyatakan telah berakhir.
Sementara itu Kementerian Perhubungan tengah mengecek kondisi sejumlah fasilitas transportasi baik di Bandara, Pelabuhan, Terminal Bus, dan Stasiun Kereta Api Pascagempa yang melanda kota Jakarta dan sekitarnya. Hingga saat ini dilaporkan kondisi pelayanan transportasi baik di terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan dan bandara tetap berjalan normal.
Sedangkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan operasional pelabuhan dan kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni berjalan normal usai gempa 7.4 SR mengguncang wilayah Banten, Lampung, dan sekitarnya.