ACEHTREND.CO,Banda Aceh- Situs berita online paling senior di Aceh, acehkita diserang buzzer pasca mengangkat opini Dandhy Dwi Laksono, dengan judul Suu Kyi dan Megawati. Selain itu, penulis opini itu juga dilaporkan ke polisi oleh sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPD Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM).
Kepada aceHTrend, Taufik Al Mubaraq, salah seorang editor senior di media online yang paling garang saat rezim Megawati menerapkan darurat militer di Aceh, mengatakan, acehkita segera diserang oleh buzzer begitu tulisan Dandhy heboh di jagad Maya.
“Pasca tulisan itu kami diserang hingga down. Itu serangan Distributed Denial of Service (Ddos),” ujar Taufik, Sabtu (9/9/2017)
Media acehkita yang kala itu terbit dalam dua format: online dan majalah, merupakan media yang fokus memberitakan kekerasan darurat militer dan segala propaganda di dalamnya. Media itu sendiri didirikan untuk menjadi penyeimbang informasi, kala Penguasa Darurat Militer Daerah (PDMD) mewajibkan semua media hanya menjadikan TNI sebagai sumber berita.
Darurat militer di Aceh, diterapkan saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI, usai pelengseran almarhum Kyai H. Abdurahman Wahid dari kursi kekuasaan, akibat pengkhianatan poros tengah yang disopiri oleh Amien Rais. Walau sempat berjanji di depan rakyat Aceh bahwa ia takkan menumpahkan darah rakyat di Serambi Mekkah, namun tidak lama kemudian, ia segera menandatangani pelaksanaan Darurat Militer (DM) di Aceh, yang kelak menimbulkan ragam prahara kemanusiaan. []
Foto: koleksi majalah acehkita. IST.
