Sebenarnya seperti apa pemerintah membangun komunikasi dengan masyarakat terkait upaya pemerintah dalam memutus mata rantai, mencegah dan menanggulangi Covid-19 ini, Koran Jakarta mewawancarai Juru Bicara Presiden bidang Sosial, yang juga Staf Khusus Milenial Presiden, Angkie Yudista, Jumat (3/4). Berikut Petikannya.
Bagaimana pemerintah mengomunikasikan hal-hal terkait upaya dalam mencegah dan menanggulangi Covid-19?
Presiden telah menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 7/2020 pada tanggal 13 Maret 2020, untuk membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) yang memiliki fungsi strategis sebagai episentrum penanganan wabah Covid-19 di Indonesia. Gugus Tugas memiliki kewenangan untuk mengoordinasi serta berkomunikasi secara aktif dengan setiap Kementerian maupun lembaga dan pemerintah daerah terkait skema, pelaksanaan, hingga laporan kerja dalam penanganan wabah ini.
Ada efek yang signifikan setelah Gugus Tugas itu dibentuk?
Pascaterbentuknya Gugus Tugas, sejauh ini penanganan berjalan lebih efektif dan terukur. Pemerintah dapat mengetahui kebutuhan yang harus disegerakan, baik materiel maupun nonmateriel, seperti penyediaan alat tes cepat, alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis, hingga tempat rujukan yang ditambah jumlahnya dari rumah sakit yang terserdia.
Saat ini, pemerintah juga telah memfungsikan Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat bagi pasien positif Covid-19. Pemerintah juga mempersiapkan rumah sakit khusus Covid-19 di Pulau Galang yang semula merupakan bangunan kosong untuk mendukung percepatan penanganan wabah pandemi ini. Meskipun besar harapan kami agar rumah sakit ini tidak beroperasi yang artinya kita bisa menekan angka masyarakat yang terjangkit melalui skema pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Semuanya sudah dipersiapkan?
Kami siap dengan semua potensi sehingga ke depan operasionalisasi terhadap penanganan bisa berjalan maksimal dan optimal.
Langkah-langkah yang dilakukan agar komunikasi dan koordinasi berjalan terus seperti apa?
Presiden sebelumnya juga telah menetapkan Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19 yang saat ini diamanahkan kepada Bapak Achmad Yurianto. Beliau merupakan dokter dengan latar belakang militer yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Persoalan penyampaian terkait virus korona ke publik ini diserahkan ke Jubir?
Seluruh komunikasi terkait penanganan yang dilakukan oleh pemerintah disampaikan kepada publik melalui dokter Achmad Yurianto, sementara kementerian-kementerian lain memberi dukungan teknis penuh di setiap sektor masing-masing untuk menekan angka temuan Covid-19 di Indonesia. Gugus Tugas secara aktif melaporkan setiap kegiatan penanganan kepada Presiden sebagai Kepala Negara dan mengomunikasikan rencana aksi hingga operasionalisasi di lapangan kepada setiap kementerian dan lembaga agar pelaksanaan berlangsung terukur dan sesuai target dalam rangka menekan angka pewabahan di Indonesia.
Saat ini, seperti apa komunikasi di lapangan yang sudah dilakukan oleh pemerintah, terutama para pejabat yang memiliki kewenangan tersebut?
Presiden telah memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ini dilakukan untuk memperkecil ruang kontak dekat oleh sesama warga. Kita ketahui bersama bahwa penyebaran virus SARS-CoV-2 ini melalui droplet. Kami terus mengimbau untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan melalui Kementerian Kesehatan dalam penanganan Covid-19 ini. muhammad umar fadloli/P-4