in

Pegiat Budaya Pessel Kenalkan Kuliner Tradisional Melalui Festival Palai Bada

Festival Budaya Palai Bada yang dibuka Sekkab Pessel, Rabu (21/12) di Pantai Salido, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai, berlangsung meriah dan mendapat sambutan hangat masyarakat.

Kemeriahan juga dirasakan saat maelo pukek (menarik pukat) oleh Sekkab Pessel Mawardi Roska, bersama kepala perangkat daerah yang hadir, serta juga para nelayan dan masyarakat setempat.

“Festival Budaya Palai Bada ini memiliki daya tarik bagi wisatawan, karena unik dan memberikan kesan kebersamaan dalam berusaha seperti maelo pukek ini. Saya berharap agar festival ini terus digelar dan menjadi agenda tahunan di daerah ini ke depannya,” harap Mawardi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Salim Muhaimin, mengatakan, maelo pukek merupakan mata pencaharian masyarakat yang bermukim di pinggir pantai.

Penggiat Budaya Pessel, Aldeswitri Mutri, kepada Padang Ekspres, Kamis (22/12) menjelaskan bahwa, Festival Budaya Palai Bada itu diangkat dari kearifan lokal masyarakat di Pessel, khususnya di Nagari Salido.

Kegiatan itu terlaksana berkat dukungan pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan Dana Indonesia Kemendikbud Ristek RI, kategori Pendayagunaan Ruang Publik.

“Saya berharap melalui festival ini, potensi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat dapat disandingkan dengan agenda pariwisata, karena palai bada merupakan kuliner tradisional yang hanya bisa dijumpai di Pessel, yang tentunya dengan keunikan rasa melalui bumbu-bumbu rahasia yang hanya didapatkan secara turun-temurun,” ungkapnya.

Dia berharap melalui festival itu, kuliner tradisional palai bada khas Pesisir Selatan akan semakin mendunia lagi.

“Jadi ke depan Pessel tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya saja, tapi juga melalui kuliner tradisionalnya, yakni palai bada dan maelo pukek,” jelasnya.

Ditambahkan lagi bahwa kegiatan yang dilaksanakan melalui Program Pendayagunaan Ruang Publik yang dikemas dalam bentuk Festival Palai Bada selama sepekan itu diantaranya, prosesi maelo pukek, workshop sulaman bayangan, workshop babiola, pertunjukan tari berbasis babiola dan kepesisiran, serta festival palai bada.

“Terkait kearifan maelo pukek dapat dijadikan daya tarik pariwisata dan dijadikan event khusus di Pessel. Dimana melalui potensi alam itu Pessel akan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Potensi alam itu juga dapat mendukung ekonomi di sektor pariwisata, serta berbagai dampak positif lainnya,” timpal Mutri. (yon)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pemko Pariaman Gagas Sekolah di Balik Jeruji, Teken MoU dengan Kemenkum HAM  

Pastikan Kenyamanan Warga Saat Nataru, Polres Blora Bentuk Satgas Quick Response