Palembang (ANTARA) – Pembangunan kembali 103 unit rumah yang terbakar hebat di Kota Palembang pada Juli 2019 hampir selesai dan bisa dihuni oleh para korban sebelum akhir tahun 2019.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda di Palembang, Senin, mengatakan pembangunan 103 rumah bantuan langsung Kementrian PUPR karena peristiwa kebakaran itu masuk kategori bencana nasional.
“Kementerian mengucurkan Rp35 juta untuk pembangunan satu rumah, Rp30 juta untuk bahan bangunan dan Rp5 juta untuk upah,” ujar Fitrianti Agustinda usai mengecek progres pembangunan.
Menurut dia, secara total korban kebakaran ada 113 rumah, namun terdapat warga yang memiliki lebih dari satu rumah, sehingga kalkulasi bantuan hanya peruntukan satu rumah per kepala keluarga.
Semua rumah dibangun di atas lokasi yang sama saat terjadinya kebakaran dengan pola rumah pangung permanen, para korban juga dibantu anggota TNI agar proses pembangunan selesai pada 16 November 2019.
“Setelah selesai dibangun Pemkot Palembang akan penuhi kebutuhan warga tahap demi tahap, dokumen-dokumen yang terbakar akan dicetak ulang, kebutuhan air dan sanitasi juga akan dipenuhi, pokoknya kehidupan para warga bisa seperti sedia kala,” kata Fitri.
Selain itu, ia berharap Kementrian PUPR agar juga membantu pembangunan kembali rumah korban kebakaran di Kecamatan Gandus yang menghanguskan 62 rumah pada 16 Oktober 2019.
Sementara salah seorang korban kebakaran, Mulkiah, mengatakan bantuan pembangunan kembali rumahnya telah memberi semangat baru bagi keluarganya, terutama kehadiran Pemkot Palembang yang masih terus memberikan perhatian sejak bencana kebakaran menghabiskan harta bendanya.
“Sampai sekarang bantuan beras dari Dinas Sosial Kota Palembang juga masih bergulir, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu karena rumah kami justru lebih bagus dari sebelumnya,” kata Mulkilah.