PADANG, METRO--Mandegnya pembangunan jalan tol Padang-Sicincin membuat Komisi VI DPR RI penasaran. Bahkan, komisi yang bermitra dengan BUMN ini berencana mengunjungi titik terhambatnya jalan tol yang merupakan bagian dari tol Sumbar-Riau itu, Selasa (6/4). Anggota Komisi VI ingin tahu, apa sebenarnya yang menyebabkan mandegnya tol yang digadang-gadang akan menjadi percepatan pembangunan Sumatra ini.
Anggota Komisi VI Andre Rosiade mengatakan, kunjungan kerja spesifik ini untuk pengawasanpembangunan proyek infrastruktur jalan tol Padang-Sicincin pada masa persidangan IV tahun sidang 2020-2021, 6-8 April. Hal ini bermula dari diskusi internal komisi yang mayoritas anggota ingin tahu, apa yang membuat pembangunan jalan tol itu lambat. Berbeda dengan daerah lain yang sepertinya lancer-lancar saja. Begitu juga dengan ‘pasangangan’ tol tersebut, di Provinsi Riau yang seperti tanpa hambatan berarti.
“Kami di Komisi VI bermitra dengan BUMN, salah satunya PT Hutama Karya (Persero) yang mendapatkan penugasan pembangunan jalan tol ini. Apalagi kami tahu, setiap tahun negara memberikan penyertaan modal negara (PNM) tambahan kepada Hutama Karya untuk pembangunan jalan tol, termasuk di Sumatra dan tentunya Padang-Sicincin ini,” kata ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre menyebutkan, sebagai anggota DPR RI Dapil Sumbar dia memang kerap mendapat pertanyaan dari anggota Komisi VI terkait jalan di tempatnya pembangunan ini. “Kami sudah menjelaskan, masalahnya terletak pada pembebasan lahan yang lambat. Tapi teman-teman di Komisi VI ingin mengecek langsung,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre Rosiade berharap, dengan kunjungan Komisi VI yang akan melibatkan Pejabaat Eselon I Kementerian BUMN, Direktur PT Hutama Karya, dapat memicu percepatan pembangunan jalan tol ini. “Kami berharap, semua pihak mendukung program ini, untuk percepatan pembangunan ke depan. Agar tidak jauh tertinggal dari provinsi lain,” kata Andre Rosiade. (*)