Di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Indonesia telah meninggalkan pola pembangunan Jawa-sentris. Sebaliknya, fokus pembangunan Indonesia kini lebih ditekankan pada pembangunan yang secara merata di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke.
Hal tersebut disampaikan kembali oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri Silaturahim Nasional (Silatnas) Ulama Rakyat “Doa Untuk Keselamatan Bangsa”, Sabtu, 12 November 2016, di Ecovention Ancol Jakarta.
Presiden Joko Widodo kembali menyinggung mengenai pentingnya pembangunan fisik berupa infrastruktur yang menjadi program percepatan dalam lima tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. “Berkaitan dengan pembangunan saya ingin menyinggung sedikit karena memang sementara ini memang kita baru fokus kepada pembangunan fisik,” ujar Presiden Joko Widodo.
Menurut presiden, pemerintah juga telah membangun jalan tol dari Lampung nanti menuju Aceh yang sudah berjalan selama dua tahun. Juga dari Balikpapan menuju ke Samarinda, dari Manado menuju ke Bitung. “Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik, tinggal menunggu selesainya,” terangnya.
Pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah sekarang ini diharapkan ke depannya akan mengurangi biaya transportasi. Dengan berkurangnya biaya transportasi yang dikeluarkan, presiden juga berharap harga-harga komoditas akan semakin terjangkau di kalangan masyarakat.
“Infrastruktur fisik ini memang untuk nantinya kalau ini jadi, ongkos transportasi misalnya akan lebih murah, ongkos logistik untuk membawa bahan baku sembako juga akan murah dan akhirnya harga akan bisa jatuh murah,” imbuhnya.
Diakui presiden, selain pembangunan infrastruktur yang merupakan pembangunan fisik, pihaknya juga hendak menyentuh pembangunan sumber daya manusianya. Maka itu, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para ulama khususnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah menggagas program “Nusantara Mengaji” di seluruh Indonesia. Hal tersebut dinilai sejalan dengan visi pemerintah Indonesia yang hendak membangun manusia Indonesia.
“Saya senang sekali bahwa PKB telah melaksanakan ‘Nusantara Mengaji’ di mana-mana, juga sholawat nariyah diadakan. Ini infrastruktur batin yang juga harus diisi. Pemerintah sekarang ini masih fokus di infrastruktur fisik, tapi kalau sudah masuk ke infrastruktur batiniah bisik-bisiknya dengan Cak Imin, sekarang belum,” ujarnya yang disambut gelak tawa para hadirin.
Hadir mendampingi presiden dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar serta KH Dimyati Rois.