in

Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Kurikulum Merdeka

ANTUSIAS: Sejumlah
siswa SDN 21
Payakumbuh sedang
menerapkan pembelajaran
dengan strategi
diferensiasi di dalam
kelas.

KURIKULUM Merdeka sangat identik dengan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik, begitu juga dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik.

Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga tidak diberi perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran.

Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan beragam perlakuan dan tindakan yang berbeda untuk setiap peserta didik. Karakteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain adalah lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik.

Peserta didik tidak harus menerima pembelajaran di dalam kelas dengan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, namun bisa dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar secara maksimal.

Selain itu karakteristik pembelajaran berdiferensiasi juga menuntut guru untuk melakukan penilaian secara berkelanjutan yang dimulai dari penilaian diagnostik non kognitif dan kognitif di awal pembelajaran.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak positif bagi sekolah, kelas, guru dan terutama peserta didik. Jika guru tidak menerapkan pembelajaran yang memberikan perlakuan berbeda kepada semua peserta didik maka hal tersebut dapat menghambat perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Namun sebaliknya jika guru sudah mengoptimalkan pembelajaran berdiferensiasi, maka kebutuhan peserta didik akan terpenuhi sehingga terciptalah pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.

Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, guru harus melakukan beberapa hal penting seperti pemetaan kebutuhan belajar untuk mengetahui kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik. Ada peserta didik yang suka belajar sendiri dan ada yang cenderung belajar dalam kelompok.

Kemudian guru harus merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil pemetaan dengan memberikan pilihan kepada peserta didik baik dari strategi, materi maupun cara belajar. Hal yang paling penting dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini adalah dengan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung secara bersama-sama antara guru dan peserta didik.

Penerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara optimal di dalam kelas menuntut guru harus memahami tiga strategi diferensiasi yang meliputi konten, proses dan produk. Diferensiasi konten merupakan materi atau pesan yang harus disampaikan kepada peserta didik. Untuk menyampaikan pesan tersebut guru menyiapkan materi dalam bentuk bahan ajar dan alat yang diperlukan peserta didik.

Diferensiasi proses mengacu kepada cara guru dalam mengajak peserta didik untuk masuk ke dalam kegiatan pembelajaran dan menemukan pengetahuan mereka secara mandiri dalam proses tersebut. Guru dituntut untuk menyiapkan pertanyaan pemantik, materi yang menarik, serta LKPD yang menantang agar peserta didik menikmati proses yang disajikan oleh guru.

Setelah peserta didik menemukan knowledge dari pembelajaran tentunya mereka akan mampu menyajikan hasil dalam bentuk produk dan unjuk kerja yang dapat disajikan secara lisan dan tulisan baik secara individu maupun kelompok.

Sebagai sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka, saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas yang saya ajar yaitu kelas 4 B SDN 21 Payakumbuh. Setelah melakukan pemetaan dari hasil penilaian diagnostik non kognitif ternyata peserta didik saya cenderung untuk belajar dalam kelompok dan dilakukan di luar kelas.

Saya menyiapkan materi, alat, dan tempat yang akan digunakan peserta didik dalam kegiatan kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas yang berbeda dengan kelompok lain dalam materi yang sama.

Sebagai guru saya memfasilitasi kegiatan kelompok dan memberikan arahan serta bimbingan kepada semua kelompok dalam proses pembelajaran. Setelah tugas kelompok selesai maka mereka akan berkunjung ke kelompok lain untuk saling menyampaikan hasil kerja kelompok masing-masing, sehingga pada akhir kegiatan semua kelompok dapat memahami hasil diskusi setiap kelompok.

Setelah semua kelompok menuntaskan rangkaian kegiatan, saya melakukan refleksi dan memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang sudah dipelajari.

Salah satu tujuan guru sebagai pendidik generasi Z pada Kurikulum Merdeka tentunya mewujudkan merdeka belajar bagi peserta didik dan menciptakan peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila.

Tujuan ini dapat dicapai dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas masing-masing. Setidaknya “jika kita tidak bisa menjadi guru yang luar biasa bagi perserta didik, maka jangan pernah menjadi guru yang biasa-biasa saja”. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Siswa SDN 21 Payakumbuh Ikuti Kejurnas FORKI

Gubernur dan Direktur PTPN VI Sepakat Kembangkan SDM di Jambi