Rabu, 31 Mei 2017 14:49 WIB
MEDAN – Polrestabes Medan menangkap pembunuh pria yang sedang shalat di dalam gudang proyek pembangunan vila CBD Polonia, Medan Polonia. Tersangka berdalih ia emosi karena sering dilecehkan korban secara seksual. Namun alasan itu terkesan hanya sekadar pembenar perbuatan biadab yang ia lakukan.
Tersangka Dedi Umbara alias Oom (34) warga Jalan Pipa Utama, Gang Rambutan, Medan Polonia, ditangkap dari tempat persembunyiannya di Dumai, Riau, kemarin. Polisi bahkan menembak kedua kaki pria bertato di lengan kanan itu karena melawan.
Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihaknya menyita sebatang besi ulir yang digunakan tersangka sebagai alat memukul kepala korban Kamal Abdullah. “Korban dipukul tiga kali di kepala bagian belakang,” kata Tatan, Selasa (30/5).
Tatan menjelaskan, antara korban dan tersangka sudah saling kenal. Korban merupakan pengawas di proyek pembangunan vila CBD Polonia, sementara tersangka buruh. Selain itu tersangka sering dimintai korban untuk membeli berbagai kebutuhan kantin yang dikelola korban di proyek itu.
Di hadapan penyidik, tersangka yang sudah memiliki dua anak ini mengaku nekat menghabisi temannya itu karena menaruh dendam. Selama ini korban sering memerintah dengan kasar dan melakukan perbuatan tidak senonoh.
Saat pertama kali ditemukan pada 12 Mei, jasad korban dalam kondisi telungkup di atas sajadah dengan mengenakan sarung dan kopiah putih. Belakangan diketahui tersangka memang menunggu korban lengah untuk melampiaskan amarahnya. “Memang diatur waktunya. Kapan korban lengah, baru dihabisi,” lanjut Tatan.
Tersangka sendiri sempat menyatakan kalau dia kesal karena korban dinilainya mengidap kelainan seks. Dirinya mengaku pernah tiga kali dilcehkan korban. Namun pernyataan ini dibantah Tatan. “Niatnya merampok. Setelah membunuh, tersangka mengambil sepeda motor korban,” tuturnya.(mad)
