Medan (ANTARA News Sumsel) – Pemerintah menyiapkan kebijakan untuk pemerataan tenaga kesehatan dan pengajar di seluruh Indonesia, khususnya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan dan pengajar di daerah terpencil.
“Sedang kami usahakan tenaga kesehatan tidak hanya dokter, tapi juga perawat dan lainnya, kalau kami tugaskan di daerah 3T bisa di-‘rolling’ dalam jangka waktu tertentu,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani usai menghadiri Temu Ilmiah Nasional dan Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) di Medan, Sumatera Utara, Sabtu.
Puan mengatakan pemerintah akan menyediakan dana afirmatif berupa insentif dan berbagai fasilitas bagi tenaga kesehatan dan pengajar yang bertugas di daerah terpencil.
“Misalnya tugas 10 hari, kami kembalikan dulu, bisa ke ibu kota, kemudian kami kirim lagi. Atau seperti apa teknisnya sedang kami kaji di Kemenkes, dan juga untuk kesejahteraan, lebih dari yang lain,” kata Puan.
Puan mengharapkan tenaga kesehatan yang dikirim ke daerah terpencil tidak hanya mengobati orang sakit melainkan juga menyosialisasikan dan mengedukasi tentang perilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit.
“Begitu juga dengan tenaga pengajar. Kami berikan afirmasi sehingga tersedia dengan baik. Insya Allah dalam waktu dekat bisa dilaksanakan,” ujar Puan.
Ketua Umum PDUI Dr Abraham Andi menyatakan organisasi profesi yang dipimpinnya siap untuk mendukung program pemerintah dengan mengirimkan tenaga kesehatan dokter umum ke daerah-daerah terpencil Indonesia.
“Insya Allah kami siap membantu Ibu Menko melakukan tugas mulia ini, penugasan teman sejawat di daerah-daerah terpencil. Tapi dengan catatan disediakan afirmasi khusus,” tegas Abraham.
Dia menyebutkan yang dibutuhkan dokter dalam penugasan di daerah terpencil ialah insentif dan fasilitas, serta kepastian alat-alat kesehatan di daerah untuk menunjang kerja tenaga kesehatan.
(T.A071/N. Yuliastuti)