PARIAMAN, METRO–Pemko Pariaman menyambut positif penurunan harga tiket pesawat oleh pemerintah pusat menjelang libur Natal 2024 dan pergantian tahun baru (Nataru) ke 2025 karena dapat mendukung sektor pariwisata di daerah itu. ”Alhamdulillah harga tiket pesawat bisa turun, kami sangat bersyukur sekali karena dampaknya bagus sekali terhadap kunjungan (wisatawan ke Pariaman),” ungkap Pelaksana Tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Raski Fitra.
Dikatakan Raski Fitra, adanya penurunan harga tiket tersebut maka dapat mengurangi beban wisatawan membawa keluarga berlibur ke Sumbar dan khususnya Pariaman.
”Mudah-mudahan kunjungan wisatawan kita bisa meningkat pada tahun ini,” katanya.
Ia mengatakan pada 2023 kunjungan wisatawan ke daerah itu mencapai 2,3 juta dan pada tahun ini diharapkan kunjungan wisatawan bisa mencapai 2,6 juta.
Dari total jumlah kunjungan wisatawan tersebut, kata dia sebagian besar sifatnya hanya mengunjungi atau tidak menginap karena masih adanya kendala yang sedang diselesaikan oleh pemerintah setempat.
”Mereka rata-rata menginapnya di Kota Padang, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Disebutkan, potensi wisata di Pariaman yang patut dikunjungi wisatawan mulai dari wisata pantai, pulau, mangrove, dan penangkaran penyu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan harga tiket pesawat menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berhasil diturunkan guna mendukung mobilitas masyarakat yang tinggi pada periode tersebut.
”Di hari-hari yang memang kita harapkan akan terjadi mobilitas yang tinggi, masyarakat kita menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, kita berharap ada upaya untuk pengurangan harga tiket pesawat. Dan ini Alhamdulillah sudah bisa terjadi,” kata Menko Agus dalam acara Diskusi Inspiratif dalam Sinergi Alumni SMA Taruna Nusantara Angkatan V di Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Ia menuturkan pemerintah terus berupaya agar kebijakan yang dikeluarkan berfokus pada peningkatan kualitas dan kapasitas pelayanan kepada publik.
”Berhasil turun 10 persen kurang lebih, Nataru tapi, nah mudah-mudahan ke depan kita kawal lagi waktunya singkat tapi kita bisa melakukan public policy making yang juga mudah-mudahan bisa menyentuh langsung masyarakat,” tuturnya. (efa/rel)