Pemerintah Sumbar cukup peduli terhadap tragedi kekerasan yang menimpa umat Islam Rohingya. Setidaknya, donasi Sumbar peduli bencana di lingkup Pemerintah Sumbar telah terkumpul Rp 750 juta.
“Donasi yang kami berikan ini bersumber dari kepala organisasi perangkat daerah(OPD), pegawai, guru, siswa SMA/SMK, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Zakat Nasional (Baznas) dan karyawan dan sebagainya. Tapi, ini untuk tahap pertama saja. Kami masih akan tetap membuka donasi, mudah-mudahan bertambah setelah ini,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai menyerahkan bantuan kemanusiaan tersebut kepada pengurus Aksi Cepat Tanggap (ACT) Perwakilan Sumbar di ruang kerjanya, kemarin.
Nasrul juga berpesan pada ACT agar donasi sebesar Rp750 juta ini digunakan untuk pembelian bahan makanan maupun obat-obatan. “Kami ingin warga di sana dapat bantuan makanan. Tapi, yang lebih paham apa yang dibutuhkan warga di sana, tentu ACT,” tambah Wagub.
Ketua ACT Sumbar, Fadhli Septaviandra mengatakan bantuan masyarakat Indonesia peduli Rohingya melalui ACT ini akan diupayakan dapat membangun seribu unit shelter, tempat penginapan dan seribu hektare lahan pertanian di Bangladesh.
“Selain untuk kebutuhan makanan dan obat-obatan, kami juga rencanakan pembangunan tempat tinggal mereka,” katanya.
Untuk bantuan dari Sumbar sendiri lanjutnya, secara keseluruhan sampai hari ini sudah mencapai Rp2 miliar. Donasi itu berasal dari kelompok masyarakat, pemerintah kota/kabupaten dan Provinsi. Namun, bantuan tersebut terlebih dulu dihimpun dan disalurkan secara bersamaan.
“Kalau kami kirim sedikit-sedikit tidak terasa efeknya. Apalagi, biaya pengiriman juga tinggi dan memakan waktu hingga 10 hari. Makanya, kami kumpul dulu, baru nanti dikirim keseluruhan,” jelasnya. Setidaknya, pada tahap pertama, ACT telah mengirimkan sebanyak 2.000 ton beras yang berasal dari donasi masyarakat Sumbar. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
