in

Penangkapan 1 ton Sabu-Dabu di Batam, Ketua DPR R I: Tenggelamkan Kapalnya Dan Hukum Mati Pelakunya

BATAM – ( Berita) Ketua DPR Bambang Soesatyo menegaskann arkoba adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak perlu ditoleransi. Karena itu negara harus melakukan tindakan tegas.

“Sebagai pimpinan DPR RI, saya berpendapat tidak ada kata lain kecuali sebuah tindakan tegas yang harus dilakukan oleh negara. Yakni, tenggelamkan kapal tersebut dan hukum mati pelakunya,” tukas Bambang MInggu (11/2) yang langsung melakukan kunjungan kerja bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNN Komjen Budi Waseso dan pimpinan Polri untuk melihat tangkapan 1 ton sabu-sabu di Batam, Kepulauan Riau yang dibawa kapal MV Sunrise Glory di Batam.
Dia pun memuji kerja sama jajaran TNI, Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri dan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang telah mengungkap penyelundupan 1 ton sabu-sabu di Batam, Kepulauan Riau.

Dalam relisnya yang ditetima redaksi Menurut Bambang, terungkapnya penyelundupan sabu-sabu bernilai triliunan rupiah itu menunjukkan keseriusan dan sinergi berbagai pihak dalam memerangi narkoba.

“Sinergitas TNI, Polri, BNN dan pelibatan BIN, Bea Cukai dan pihak-pihak terkait lainnya sangat penting untuk mencegah masuknya kembali sabu-sabu dan berbagai jenis narkoba lainnya ke wilayah Indonesia,” ujarnya.

Bamsoet -panggilan akrab Bambang- menambahkan, penyelundupan sabu-sabu oleh warga negara Taiwan yang menggunakan kapal berbendera Singapura itu, menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan pasar utama bagi sindikat narkoba. Bamsoet menegaskan, penyelundupan sabu-sabu hingga 1 ton jelas bukan jumlah kecil.

“Apalagi pengungkapan dalam skala besar ini bukan yang pertama. Artinya, dengan jumlah sebesar itu, sindikat meyakini bahwa barang haram ini pasti terserap pasar dan ini sungguh sangat memprihatinkan,” tuturnya.

Bamsoet pun mencurigai kemungkinan oknum aparat di negara tetangga yang membiarkan narkoba itu lolos ke Indonesia. Sebab, kapal MV Sunrise Glory berlayar dari Singapura.

“Patut ditelusuri, mengingat asal dan bendera yang digunakan berasal dari negara yang sekawasan dengan kita. Apakah ada indikasi adanya keterlibatan oknum negara tetangga, yang biasanya terkenal sangat ketat pengawasannya?” kata Bambang.

Karena itu, dia meminta Polri, BNN dan TNI untuk menggunakan sumber daya yang ada guna menelusuri hal itu. Bisa jadi penyelundupan 1 ton sabu-sabu itu memang murni oleh sindikat narkoba.
Namun, bila ada indikasi keterlibatan perangkat atau oknum negara lain dalam kasus itu, Indonesia harus mengambil langkah-langkah lain yang diperlukan.

“Kita bangsa yang besar, akan sangat memalukan bila hal seperti ini kembali terulang,” tegasnya.

Bamsoet pun merasa perlu untuk membangun kepedulian seluruh elemen bangsa bahwa ancaman bahaya narkoba sangat nyata. Dia pun mengapresiasi kekompakan jajaran TNI, BNN, Polri dan Bea Cukai sehingga upaya penyelundupan sabu-sabu dalam jumlah besar itu bisa digagalkan.

“Pengungkapan hari ini bukan pengungkapan biasa. Ini kode keras bahwa kita telah masuk ke zona perang melawan narkoba. Jangan ada lagi institusi atau oknum yang bermain-main,” tegasnya.(aya)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Perputaran Uang Sidang IMF Rp 4 Triliun

Empat Pemuda Diangkut dari Lapak Nyabu