in

Pendidikan Perlu Direvolusi

Wako Terima Hasil Seminar Lima Negara

Seminar International Confrence On Global Education (ICGE) V Tahun 2017 yang digelar Universitas Ekasakti Padang, 10-11 April lalu, sangat besar dampaknya terhadap pendidikan. Oleh karena itu, hasil ICGE V akan dijadikan dasar awal melakukan revolusi pendidikan Kota Padang. 

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah saat syukuran dan jamuan makan malam bersama pemakalah dan peserta seminar dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam dan Indonesia, di Palanta Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (11/4) malam.

Pada kesempatan yang dihadiri Rektor Universitas Ekasakti Padang Prof Dr Andi Mustari Pide SH, panitia seminar dan pimpinan Unes itu, Mahyeldi menjelaskan, makalah yang disampaikan nara sumber seminar ICGE V banyak manfaatnya dalam peningkatan mutu pendidikan.

Oleh karena itu, Wako mengharapkan Unes agar dapat mengundang kembali para narasumber untuk mendiskusikan hasil seminar dengan Pemko Padang. “Sehingga pendidikan di Kota Padang bisa dilakukan revolusi,” kata Mahyeldi.

Dijelaskannya, kenapa pendidikan di SD 6 tahun, padahal mereka sudah mempelajari pelajaran itu sejak usia dini. Begitu pula pendidikan S3 (doktor), rata-rata di Indonesia diperoleh dalam usia 35 tahun. Sedangkan di luar negeri rata-rata memperoleh doktor dalam usia 27 dan 28 tahun.

“Ini jelas memperlambat kecerdasaan. Maka sekarang  perlu kita lakukan revolusi pendidikan,” ungkapnya.

Wako mencontohkan pendidikan masa lalu dengan sekarang. Salah satunya pendidikan tamatan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) bisa sukses mengajar di SD, sekarang lulusan S1 (Sarjana) belum tentu bisa mengajar dan mendidik. “Ini jelas perlambatan dan perlu dievaluasi secara mendalam dan serius,” tegasnya.

Dalam rekomendasi ICGE V yang dibuat perwakilan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Prof Madya Dr Dato’ Muhammad Husin dan Perwakilan Universitas Ekasakti Padang Prof Dr Sufyarma Marsidin disampaikan Dr Otong Rosadi, di antaranya,mendorong pemerintah meningkatkan akses dan kesadaran warga negara agar memperoleh pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang fleksibel, relevan, berkualitas dan terjangkau berbagai lapisan masyarakat.  

ICGE V mendorong keterlibatan publik dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan inovasi pendidikan, bersama-sama sekolah dan perguruan tinggi. Kemudian, kata Otong, ICGE V mendorong pengelola pendidikan meningkatkan penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan badan mandiri dan profesional untuk evaluasi diri yang berbasis standar nasional pendidikan secara eksternal dan internal dilakukan komponen sekolah dan perguruan tinggi secara profesional.

ICGE V juga mendorong pemerintah memberikan perhatian dan memfasilitasi pengembangan soft skill dalam meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya pembangunan. “Ini elemen penting bagi peningkatan kesejahteraan bersama,” tandasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Tiga Mahasiswa Diamankan di Makorem

Haul Maret 2017