Pendidikan merupakan tanggungjawab pemerintah, orangtua dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Trias Pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Artinya, tanggungjawab dalam bidang pendidikan tidak sepenuhnya terletak di tangan guru.
Orangtua sebenarnya merupakan penanggungjawab utama dan terpenting bagi pendidikan seorang anak. Namun karena keterbatasan yang dimiliki, maka orangtua menyekolahkan anaknya agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Tetapi pendidikan yang didapatkan anak di dalam keluarga, tetap memberikan pengaruh yang besar terhadap mereka. Berhasil atau tidaknya pendidikan di sekolah banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang didapat anak di dalam keluarga.
Artinya pendidikan dalam keluarga sebagai madrasah pertama bagi seorang anak sangat menentukan pendidikan mereka selanjutnya, baik di sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu, mari kita berikan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita.
Orangtua diharapkan mampu menjadi contoh teladan bagi seorang anak, baik dalam pola tutur kata, sikap dan perbuatan. Pendidikan dalam keluarga didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang. Sehingga menjadi kekuatan bagi orangtua untuk tetap memberikan bimbingan bagi anak-anaknya.
Sesibuk apapun orangtua dengan urusan pekerjaan, namun tetaplah meluangkan waktu dalam memberikan pendidikan dalam keluarga. Anak-anak kita butuh kepedulian, arahan serta nasihat dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
Keluarga memiliki peran yang penting dalam membentuk, membiasakan dan menanamkan nilai-nilai akhlak yang terpuji kepada anak. Bahkan orangtua juga dapat berperan dalam mengembangkan kepribadian seorang anak dan memupuknya agar tumbuh dengan baik.
Perhatian, dan cinta kasih orangtua sangat menentukan terhadap keberhasilannya mendidik seorang anak. Selaku orangtua, kita diharapkan tidak pernah merasa bosan dalam mendidik anak.
Beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua dalam mendidik dan membimbing anak antara lain, pertama, bangun komunikasi yang baik dengan anak. Jika anak melakukan kesalahan, selaku orangtua kita dapat mendiskusikan dengan anak tentang hal tersebut.
Arahkan mereka ke arah yang lebih baik, karena bisa jadi mereka melakukan kesalahan akibat ketidaktahuannya bahwa yang dilakukannya itu salah. Berilah nasihat yang tepat, agar mereka paham dan mengerti bagaimana seharusnya berbuat.
Kedua, jadilah pendengar yang baik. Selaku orangtua, ada saatnya kita mau meluangkan waktu untuk mendengarkan tentang keluh kesah anak, harapan, cita-cita serta keinginan mereka. Bahkan selaku orangtua kita juga dapat mendengarkan luapan kebahagian mereka.
Dengan demikian, anak merasa diperhatikan keberadaannya. Selanjutnya orangtua dapat mengarahkan anak sesuai dengan harapan mereka. Bantu mereka menemukan jati dirinya, dan fasilitasi mereka mencapai cita-citanya.
Ketiga, memerhatikan pergaulan anak. Wujud kepedulian dan perhatian orangtua terhadap anak salah satunya adalah memerhatikan pergaulan anak. Tujuannya adalah agar anak tidak salah dalam bergaul. Kontrol mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang menyesatkan. Sebab semua itu dapat merusak masa depan mereka.
Keempat, menjadi guru saat di rumah. Kami yakin, saat ini orangtua umumnya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Orangtua telah berupaya memenuhi semua kebutuhan keluarga.
Kami yakin, setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun sesibuk apapun kita tetaplah luangkan waktu untuk mendidik anak ketika berada di rumah.
Kelima, sejalan dengan guru di sekolah. Orangtua telah memercayakan pendidikan anaknya terhadap guru tempat mereka bersekolah. Untuk itu, orangtua diharapkan memiliki visi dan pandangan yang sama dengan guru dalam mendidik anak.
Berikan kepercayaan kepada guru dalam mendidik anak-anak kita. Selagi apa yang diberikan dan dilakukan oleh guru adalah dalam proses mendidik. Orangtua perlu menjalin komunikasi yang baik dengan guru agar dapat mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar anaknya.
Gurupun diharapkan dapat bekerjasama dengan orangtua murid. Pendidikan di sekolah memang menjadi tanggungjawab guru. Maka dibutuhkan keprofesionalan guru dalam menjaga amanah dan kepercayaan dari para orangtua murid.
Guru hendaknya bisa bekerja dengan profesional, tulus, ikhlas dan memberikan teladan yang baik bagi para murid. Guru diharapkan mampu menjadi tokoh yang dapat diteladani murid. Jadilah guru yang patut digugu dan ditiru. Keteladanan dan prmbiasaan baik yang ditunjukan guru di sekolah, sangat berpengaruh terhadap pola prilaku muridnya.
Selain itu, tugas pemerintah adalah memberikan fasilitas dan pendampingan serta pengawasan terhadap keberlangsungan dari pendidikan pada setiap satuan pendidikan. Maka, penyelenggaraan pendidikan memerlukan kolaborasi yang baik antara sekolah, orangtua dan pemerintah.
Orangtua sebagai bagian dari masyarakat, juga diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap terciptanya pendidikan yang berkualitas. Sebab pendidikan adalah tanggungjawab kita bersama. (***)