RoboCas Bisa Membantu Menjual Es Krim
Tokyo Motor Show (TMS) tak hanya memamerkan kecanggihan mobil. Ajang dua tahunan tersebut juga menghadirkan teknologi-teknologi yang memudahkan kehidupan sehari-hari.
Pekerjaan pramusaji di restoran bisa jadi akan punah jika teknologi ini dikembangkan secara masal. Honda menghadirkan robot pengantar makanan dan barang, RoboCas Concept. Honda merancang robot bertenaga listrik tersebut untuk memenuhi gaya hidup masyarakat di masa mendatang yang lebih praktis.
”Idenya bermula saat saya datang ke Thailand. Saya ingin merancang robot yang bisa digunakan manusia sehari-hari,” ujar Keisuke Asai, R&D Honda Motor Co Ltd, Jumat (27/7). RoboCas bisa dianggap sebagai kendaraan kargo otonom yang canggih dan dirancang dapat berinteraksi langsung dengan manusia.
Keisuke menyebutkan, RoboCas terus dikembangkan agar semakin bermanfaat bagi manusia. Kini RoboCas bisa diperintah membawakan makanan dari dapur ke ruang makan. Atau diajak berjualan serta jalan-jalan di taman. ”Honda hingga saat ini terus melakukan penyempurnaan teknologi RoboCas agar lebih komunikatif dan interaktif dengan manusia,” katanya.
RoboCas bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi di rumah, restoran, atau berjualan. RoboCas bisa diperintah mengikuti orang-orang tertentu sehingga bisa dimanfaatkan untuk membawa barang bawaan. ”RoboCas menarik untuk jualan karena dirancang untuk aktif berkomunikasi dengan pembeli. Misalnya, mengucapkan selamat datang atau terima kasih,” terangnya.
Yang menggemaskan, RoboCas memiliki emotikon yang bisa menunjukkan ekpresi di wajahnya. Layar bisa menampilkan mata berkedip-kedip. Atau mulut tersenyum. Tampilan itu diharapkan bisa memunculkan ikatan emosional yang lebih erat antara penjual dan pembeli. ”Bodinya kompak. Bisa untuk jualan es krim atau burger,” sebut Direktur Pemasaran dan Purnajual Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy.
Di Tokyo Motor Show, RoboCas menunjukkan kebolehannya berkeliling di stan Honda sambil membawakan minuman di mejanya. Meja tersebut bisa secara otomatis membuka, melipat, lalu memasukkan kembali bawaannya ke bodi Robocas. ”Ini unik karena dirancang untuk berkomunikasi dengan cara yang lucu. Jadi akan membawa kegembiraan bagi semua orang,” jelasnya.
Suzuki pun tak ketinggalan mengembangkan teknologi yang mempermudah mobilitas orang tua dan penyandang disabilitas. Wujudnya adalah Smart Wheelchair.
Sejak sekitar 30 tahun lalu, Suzuki memproduksi kursi roda pintar. Namun, yang dipajang selama Tokyo Motor Show dicangkoki teknologi teranyar. Salah satunya dibekali suara penanda atau pengingat. Misalnya, jalan menurun atau ketika baterai akan habis.
Karena kursi roda tersebut hanya memiliki kecepatan maksimal 6 km/jam (untuk maju) dan mundur 2 km/jam, penggunanya harus mengendarai di jalur pedestrian. Dengan dimensi panjang 1.195 mm, lebar 650 mm, dan tinggi 1.070 mm, bobot pengendara plus barang yang dibawa tak boleh lebih dari 100 kg. (*)
LOGIN untuk mengomentari.