Sungailiat (ANTARA News Sumsel) – Perusahaan asal Singapura “Singa Tin” menjajaki investasi membangun perusahaan bioenergi berbahan bakar cangkang kelapa sawit di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Saya merasa sedih dengan Indonesia, khususnya Bangka yang masih menggunakan diesel sebagai sumber energi padahal biaya produksinya besar,” ujar pemilik sekaligus CEO Singa Tin, David Wong di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang lengkap sebagai bahan bakar bioenergi, baik cangkang kelapa sawit, serpihan kayu dan lain sebagainya.
Menurut dia, di Bangka bahan paling mudah didapat berupa cangkang kelapa sawit, sebab di Bangka sudah banyak perusahaan perkebunan sawit ditambah perkebunan milik warga masyarakat.
“Kalau bahan kita sudah dapat dukungan dari Pak Afen pemilik perkebunan, dia bisa menyuplai itu berapapun dibutuhkan untuk bahan bakarnya,” jelasnya.
David mengungkapkan bioenergi yang akan dikerjakan bersama rekannya Santeri Rantala dari Solcofin PTE LTD, berhasil dilaksanakan di Surabaya.
Berbahan bakar cangkang sawit bioenergi di Surabaya itu menghasilkan tenaga listrik berdaya 50 ribu megawatt.
“Mesinnya tidak terlalu besar hanya sebesar satu peti kemas saja, tapi manfaatnya luar biasa dan ramah lingkungan,” kata David.
Ia menambahkan penjajakan sekaligus studi kelayakan ini akan dilaksanakan selama beberapa tahun, jika hal tersebut memungkinkan atas dukungan masyarakat dan izin pemerintah maka pihaknya siap mengimplementasikannya demi masyarakat Bangka.