Zaman mesolitikum merupakan zaman yang berlangsung pada masa holosen dan sering disebut sebagai zaman batu madya/tengah. Dengan ditemukannya peninggalan zaman mesolitikum, para ahli dapat membuktikan bahwa zaman ini terjadi 10.000 tahun yang lalu. Pada kesempatan kali ini kamu akan mengetahui apa saja yang menjadi peninggalan pada zaman mesolitikum.
Keadaan alam pada zaman ini lebih stabil dibandingkan dengan zaman sebelumnya atau paleolitikum. Oleh karena itu, manusia purba pada zaman mesolitikum bisa hidup lebih tenang dan lebih berkembang. Selain itu, pada zaman ini telah mulai ada kebudayaan dan kepercayaan. Manusia pendukung zaman mesolitikum ialah dari bangsa melanosoid.
5 Peninggalan Zaman Mesolitikum
Berikut beberapa peninggalan pada zaman mesolitikum beserta penjelasannya:
Abris Sous Roche
Abris sous roche adalah sebuah gua yang digunakan untuk tempat tinggal manusia purba pada zaman mesolitikum. Tempat ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Van Stein Callenfels pada tahun 1928 di gua lawa. Baca juga: Manusia Pendukung Zaman Mesolitikum
Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur)
Kjokken artinya dapur, sedangkan modding memiliki arti sampah. Istilah kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark. Peninggalan zaman mesolitikum ini merupakan fosil dari tumpukan cangkang siput dan kulit kerang. Kjokkenmoddinger memiliki tinggi kurang lebih 7 meter.
Fosil ini banyak dijumpai disepanjang tepi pantai timur Sumatra atau di daerah Langsa hingga Medan. Dengan adanya penemuan ini, membuktikan bahwa manusia pada zaman mesolitikum hidupnya sudah mulai menetap.
Pada tahun 1925 Dr. Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadap peninggalan ini. Ketika ia melakukan penelitian tersebut, ia menemukan kapak genggam yang berbeda dari zaman paleolitikum. Baca juga: Alat-Alat Zaman Mesolitikum
Kebudayaan Tulang Sampung (Sampung Bone Culture)
Banyak sekali temuan dari zaman mesolitikum yang berupa tulang. Oleh karena itu, para ahli arkeolog menyatakan pada zaman ini terdapat kebudayaan Sampung Bone Culture. Baca juga: Ciri-Ciri Kehidupan Zaman Mesolitikum
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan di bukit kerang dan beberapa gua yang terdapat di Indo-china, Melaka, dan Sumatra Timur. Pada kebudayaan ini juga ditemukan alat berupa batu giling.
Peninggalan kebudayaan ini cukup unik. Apabila ada yang meninggal, masyarakat dari kebudayaan ini akan meletakkan mayatnya dalam kondisi jongkok. Selain itu, mereka akan mengecat mayatnya dengan warna merah. Baca juga: Pengertian Zaman Mesolitikum
Kebudayaan Toala
Kebudayaan toala adalah kebudayaan dimana masyarakatnya akan membuat sebuah alat yang bentuknya mirip dengan batu api dari Eropa. Alat yang dibuat tersebut berbahan dasar batu. Contohnya ialah obsidian, jaspis, kapur, dan kaleson.
Perlakuan terhadap mayat pada kebudayaan ini sangat berbeda dengan bacson hoabinh. Mereka akan mengubur orang yang telah meninggal. Setelah mayatnya kering, mereka akan mengambil tulangnya kembali. Tujuan pengambilan mayat tersebut ialah untuk kenang-kenangan bagi keluarganya. Baca juga: Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum
Zaman mesolitikum telah mengalami banyak kemajuan, baik di bidang kebudayaan, kepercayaan, dan teknologi. Selain beberapa peninggalan yang telah dibahas tersebut, ditemukan juga beberapa gerabah buatan manusia pada zaman mesolitikum. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada masa itu sudah ada kerajinan.