in

Pensiunan PIM Tewas Bersimbah Darah

LHOKSEUMAWE – Polres Lhokseumawe memburu dua pelaku yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Yusran (55), pensiunan operator PT PIM yang ditemukan bersimbah darah di dekat kebun miliknya, kawasan Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Kamis (29/4/2021) lalu.

Jenazah Yusran ditemukan dalam posisi telungkup dengan luka menganga pada kepala dan punggungnya. “Hingga saat ini, kami masih mengejar dua pria yang diduga terlibat dalam menghabisi nyawa korban,” kata Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto kepada ProHaba, Sabtu (1/5/2021).

Kapolres menjelaskan, untuk motifnya masih dalam penyelidikan petugas, apakah kedua pria yang menjadi buron itu terlibat membunuh korban. “Kasus ini masih kita lidik, untuk motifnya sementara dugaan pembunuhan,” jelas Kapolres.

Ia menambahkan, pihaknya telah menurunkan tim Opsnal Satreskrim untuk mengejar kedua pelaku tersebut. “Kami minta waktunya untuk mengungkap kasus ini, apa sebenarnya motif kedua pelaku menghabisi nyawa korban,” ucapnya. 

Dua pria asal Kabupaten Bireuen itu kini telah masuk DPO Polres Lhokseumawe. Mereka sebelumnya diduga terlibat duel dengan korban Yusran (55), yang akhirnya ditemukan menjadi mayat di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Muara Dua, Kuta Makmur. Menurut Kapolres, identitas kedua pelaku terungkap dari keterangan saksi mata.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat pria dengan  kondisi bersimbah darah di kepalanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak Polres Lhokseumawe, terungkap identitas mayat pria itu adalah Yusran (55). Korban merupakan warga Gampong Panggoi, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Menurut saksi mata, Hanif, ia sebelumnya kedatangan dua tamu pria yang diduga sebagai pelaku yakni Edi (30), dan Wandi (29), warga Gampong Juli, Kecamatan Juli, Bireuen.

Menurut keterangan saksi, saat itu Wandi menjelaskan pada Hanif bahwa mereka berdua terlibat perkelahian dengan korban Yusran, tanpa menjelaskan akar permasalahan. Hanif sempat bertanya apa penyebab mereka berkelahi, namun kedua pria itu hanya terdiam dan langsung keluar rumah.

Setelah kejadian itu, Hanif merasa penasaran dan tidak enak hati hingga ia kemudian menghubungi Kanit Ops I Sat Intelkam Polres Lhokseumawe bahwa ada perkelahian di lokasi tersebut.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Isu Babi Ngepet di Depok Rekayasa

Tetap Waspada terhadap Penyebaran Virus Korona