Pentagon merilis cuplikan video pertama yang menunjukkan peluru kendali Amerika Serikat diluncurkan ke pangkalan udara Suriah, dini hari tadi. Dalam video tersebut, terlihat roket menyala terang di tengah kegelapan, meluncur dari kapal perang militer AS. Di belakangnya, asap tebal tertinggal seiring rudal itu mengudara. Cuplikan itu dipublikasikan CNN melalui akun Twitter-nya, Jumat (7/4), setelah serangan berakhir. Sumber di pemerintahan Presiden Donald Trump menyebut operasi berakhir “hingga ada keputusan selanjutnya.”
Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan warga sipil di Idlib. AS Menuding pemerintah Suriah berada di belakang peristiwa mematikan itu. Di bawah perintah Trump, kapal perang AS meluncurkan 50-60 peluru kendali penjelajah Tomahawk ke pangkalan udara yang diyakini merupakan markas pesawat pengirim senjata kimia itu, kata sejumlah pejabat AS.
Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis menyebut serangan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang AS mengincar pangkalan udara Suriah, termasuk pesawat dan sistem pertahanan udara yang ada di sana. “Rudal-rudal ini mengincar pesawat, hanggar, bahan bakar, gudang logistik, bunker pasokan amunisi, sistem pertahanan dan radar,” ujarnya.
Sementara Trump, di sela-sela pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping, menegaskan tudingannya terhadap pemerintahan Bashar al-Assad. “Tidak dapat diperdebatkan lagi bahwa Suriah menggunakan senjata kimia yang dilarang … dan tak menghiraukan dorongan Dewan Keamanan PBB,” ujarnya di sela pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping. “Krisis pengungsi semakin parah dan kawasan makin tidak stabil.”
LOGIN untuk mengomentari.
