Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan bahwa serangan rudal Amerika Serikat ke salah satu pangkalan udara Suriah pada Jumat (7/4) melanggar hukum internasional. “Tindakan militer yang dilakukan tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB ini tidak sejalan dengan prinsip hukum internasional sesuai dengan piagam PBB,” ujar Arrmanatha dalam konferensi pers rutin di Gedung Kemlu, Jakarta, Jumat (7/4), dilansir dari CNN Indonesia.
Arrmanatha mengatakan, Indonesia turut prihatin dengan serangan rudal yang merupakan respons AS atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad tersebut. “Indonesia prihatin atas serangan unilateral yang dilakukan pihak mana pun, termasuk penggunaan puluhan rudal Tomahawk sebagai respons penggunaan senjata kimia di Suriah,” katanya. Arrmanatha menegaskan, serangan militer tak akan dapat menyelesaikan konflik dan situasi di Suriah.
Menurutnya, stabilitas dan perdamaian Suriah dapat tercapai melalui dialog antar negara dan proses politik yang inklusif. Karena itu, lanjutnya, Indonesia menekankan pentingnya seluruh negara terkait menghentikan kekerasan dan menghormati serta melindungi HAM dalam menyelesaikan konflik Suriah. “Kami harap seluruh pihak bisa menahan diri dan mengutamakan perundingan dalam menyelesaikan konflik. Dengan situasi ini, kami desak akses kemanusiaan ke Suriah tetap dibuka,” kata Arrmanatha.
Walaupun begitu, Arrmanatha mengungkapkan, Indonesia mengutuk keras penggunaan senjata kimia di Suriah yang telah menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk anak-anak tersebut. Sebagai negara anggota konvensi pelarangan senjata kimia, tutur Arrmanatha, Indonesia menolak segala bentuk penggunaan senjata kimia dalam aksi militer oleh siapa pun dan untuk tujuan apapun. Komentar ini muncul seiring semakin peliknya perkara dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah pada Selasa (4/4).
Pasukan Suriah dituding kembali menggunakan gas beracun untuk menyerang pemeberontak di salah satu daerah kekuasaan pemberontak di Kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib Selasa siang itu. Negara Barat menyalahkan Assad atas serangan ini dan menganggap dia adalah penjahat perang. Menanggapi insiden ini, Washington meluncurkan puluhan rudal Tomohawk ke salah satu pangkalan angkatan udara Suriah pada Jumat dini hari tadi.
Serangan ini adalah aksi militer langsung pertama yang diambil Amerika terhadap pemerintah Bashar al-Assad dalam perang saudara selama enam tahun yang melanda Suriah. Karena itu, serangan ini juga mewakili eskalasi operasi besar-besaran AS di kawasan, yang bisa diartikan oleh pemerintah Suriah sebagai aksi peperangan.
LOGIN untuk mengomentari.