Payakumbuh.(IST)
DANA BOP PAUD adalah dana yang digunakan untuk biaya operasional dan non personalia dalam mendukung kegiatan pembelajaran pendidikan anak usia dini.
Tujuannya adalah untuk membantu penyediaan biaya operasional non operasional bagi anak usia dini yang diberikan kepada Satuan Pendidikan PAUD. Secara teknis dalam pengelolaan dana BOP secara resmi telah dirilis oleh Kemendikbud Ristek, melalui Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2022.
Di Kota Payakumbuh sendiri, ada sekitar 149 satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menerima dana BOP. Pada dasarnya dana BOP sangat membantu untuk peningkatan mutu pendidikan di PAUD. Namun dalam pengelolaan dana BOP, ada sejumlah kendala yang ditemui terutama pada aspek administrasi pelaporan BOP.
Hal ini dominan dari segi kompetensi pengelola BOP PAUD. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penggunaan dan pelaporan dana BOP PAUD, Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh gencar melakukan pembinaan.
Pada hari Rabu tanggal 30 November 2022, bertempat di aula Kantor Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh dilaksanakan pendampingan penyusunan Pelaporan BOP Paud. Diikuti lebih kurang 139 Kepala PAUD se-Kota Payakumbuh. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan diwakili Kabid Paudni Syafni Hasni S.Pd.
Dalam sambutannya Syafni Hasni menyebutkan bahwa kegiatan ini bermaksud mendampingi kepala sekolah dan bendahara PAUD dalam melakukan penyusunan laporan BOP sesuai dengan Juknis yang sudah dikeluarkan Kemdikbud Ristek.
Untuk itu kepala sekolah mendapat pengarahan dan bimbingan langsung dari Tim BOP PAUD Kota Payakumbuh dalam menyusun laporan BOP secara benar , akuntabel dan tepat waktu.
Salah seorang peserta kegiatan ini yang tidak mau disebutkan namanya sangat berterimakasih atas kegiatan yang digelar oleh Bidang Paudni Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, sehingga dalam melakukan penyusunan laporan BOP Kepala Paud merasa terbantu dalam mweujudkan laporan yang benar dan sesuai aturan.
Pengelolaan dana BOP RA harus secara profesional, akuntabel, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan serta harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan pemberdayaan RA dalam rangka peningkatan akses, mutu, dan manajemen. (***)
