PROHABA.CO, BANYUWANGI – Fenomena aksi perang sarung kembali muncul pada dini hari di kawasan Perkotaan Banyuwangi, Jawa Timur saat bulan suci Ramadhan.
Aksi itu dilakukan oleh sekelompok pemuda di kawasan Simpang Lima Banyuwangi Kota ketika menjelang santap sahur.
Mereka menggunakan sarung yang ujungnya diikat, sehingga membentuk benjolan.
Benjolan itu yang digunakan untuk saling serang, yang kemudian muncul dengan istilah perang sarung
Polresta Banyuwangi harus turun tangan untuk mengatasi perang sarung yang dinilai meresahkan dan berbahaya.
Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Kusmin mengaku sudah menerjunkan personel untuk menertibkan perang sarung itu.
Polisi akan meningkatkan patroli malam untuk mengantisipasi perang sarung.
Patroli dilakukan setelah shalat tarawih hingga menjelang sahur.
Baca juga: Hendak Tawuran Jelang Sahur, Puluhan Pelajar SMP di Bogor Diamankan Polisi
Baca juga: Tak Bakal Bikin Gemuk, Inilah Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadan yang Sehat ala dr Zaidul Akbar
Baca juga: Polisi Kerahkan 11 Tim Patroli di Jam Rawan Tawuran di Jaksel
“Kami akan tingkatkan patroli malam untuk mencegah terjadinya perang sarung lagi,” ujar Kusmin.
Kusmin mengatakan, sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa akibat perang sarung tersebut.
“Ini bulan Puasa, bulan kebaikan.
Jadi tolong jaga diri dan jaga kesehatan,” ucapnya.
Menurut Kusmin, peran orang tua juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak-anaknya.
Terutama yang berusia remaja.
“Jangan bermain yang membahayakan, kepada para orangtua kami mohon untuk ikut mengawasi anak-anaknya,” tandas Kusmin.
(kompas.com)
Baca juga: Ormas Dilarang Sweeping Tempat Hiburan Malam Saat Ramadhan
Baca juga: Berikut Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Menghilangkan Pahala Puasa
Baca juga: Olahraga Saat Sore Hari di Bulan Puasa Ramadhan, Berdampak Baik Untuk Kesehatan Tubuh