in

Perbaikan BLK Mendesak

Produktivitas Indonesia Kalah Empat Kali Lipat dari Jepang

Balai latihan kerja (BLK) yang diambil pemerintah daerah dinilai masih belum bisa meningkatan produktivitas para pekerja. Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar pemerintah daerah bisa mmemberikan anggaran yang cukup untuk BLK itu. Sebab, BLK itu bisa digunakan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas SDM.

JK menuturkan dulu banyak BLK di daerah yang ketinggalan dan membutuhkan bantuan anggaran. Dia menuturkan tentu akan lebih baik jika ada modernisasi BLK dan berkerja sama dengan pengusaha. 

”Yang menambah pendapatan amsyarakat adalah kalau skill-nya naik. Pasti prospeknya baik, gajinya diatas UMR, maka tentulah menimbulkan kesejahteraan yang baik,” ujar JK usai memberikan penghargaan Paramakarya di Kementerian Ketenagakerjaan, kemarin (8/12). Penghargaan Paramakarya itu diberikan dua tahun sekali tingkat nasional untuk memacu tingkat produktivitas pekerja.

Penghargaan itu diberikan kepada ada satu perusahan perusahaan besar, 14 perusahaan menengah, dan 15 perusahaan kecil. Ada tiga perusahaan asal Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan tersebut. yakni UD Java Gedeg asal Ngawi dan PT Mauquta Abadia dari Sidoarjo untuk kategori perusahaan menengah. sedangkan perusahaan CV Sambal CUK dari Sidoarjo mendapatkan penghargaan kategori perusaan kecil.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menuturkan pemerintah mendorong para wirausahawan terutama yang baru bisa lebih tumbuh dan memiliki daya saing. Sehingga, daya produktivitasnya perlu digenjot terus. 

”Salah satu tolak ukurnya memang seperti yang disampaikan oleh pak Wapres. Jadi soal teknologi dan kemampuan SDMnya inovasi dan lain sebagainya,” ujar Hanif. Dia berharap dengan penghargaan dua tahunan itu bisa memacu peningkatan kualitas industri-industri. Terutama yang berada di level menengah ke bawah sehingga lebih kompeten lagi.

 Berdasarkan data hasil pengukuran produktivitas nasional, regional, dan sektoral yang dilakukan pada 2016 oleh Kemenaker dan BPS ada peningkatan produktivitas dari 2011 sampai 2015. Pada 2015 produktivitas pekerja Rp 78,18 juta pertahun pertenaga kerja. Capaian itu meningkat 4,62 persen dari tahun sebelumnya. 

Secara regional terdapat delapan provinsi yang produktivitas tenaga kerjanya di atas nasional. Yaitu, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Riau, Papua Barat, Papua dan Jambi. ”Produktivitas tenaga kerja terendah tejadi di Nusa Tenggara Timur. Yakni, sebesar 25,60 juta per tenaga kerja per tahun,” ujar Hanif.

Sementara pada tingkat kabupaten/kota, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta yang memiliki produktivitas tertinggi. Sedangkan terendah Rp 4,98 juta per tenaga kerja per tahun terjadi Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. 

Hanif menyebut, Indonesia memang masih di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand dalam urusan produktivitas kerja. Bahkan, dibandingkan Jepang jauh tertinggal. ”Pekerja di Jepang mampu menciptakan output hampir empat kali lipat dari nominal uang yang dihasilkan di Indonesia dengan durasi sama,” tegas dia. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Galang Dukungan Uni Eropa

Tambah Plafon KUR Rp 13,4 T