in

Perbankan Perbanyak Komitmen Kredit

Utilitas Bergantung Bisnis Nasabah

Bisnis kredit perbankan saat ini seolah jalan di tempat. Pertumbuhan kredit single digit, yakni di angka 7,8 persen secara year on year (yoy).

Di sisi lain, utilitas kredit masih rendah. Angka undisbursed loan mencapai Rp 1.400,45 triliun. Undisbursed loan dengan status sudah komitmen mencapai Rp 346,02 triliun dan yang belum komitmen mencapai Rp 1.054,42 triliun.

Saat ini, perbankan terus berupaya memperbanyak komitmen kredit. Bank Mandiri, misalnya. Bank pelat merah tersebut memperbanyak kredit dari kredit usaha rakyat (KUR). Sektor komoditas yang mulai membaik membuat bank kembali mempercayai sektor tersebut untuk penyaluran kredit. 

“Perseroan memberikan komitmen KUR replanting kelapa sawit kepada 165 petani sawit Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara,” kata Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Sulaiman Arif Arianto kemarin (27/11).

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Herry Sidharta menyatakan bahwa BNI berupaya memperbanyak komitmen kredit. Komitmen kredit memang bisa diperbanyak. Namun, seberapa tingkat utilitasnya bergantung pada bisnis yang dijalankan nasabah.

“Tapi, kami memberikan kredit itu kembali lagi kepada debitor,” ujarnya. Menurut dia, kredit dari sektor infrastruktur, air, listrik, dan gas cukup banyak yang belum ditarik nasabah.

Menurut Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Imansyah, pengusaha kini banyak menarik dana dari pasar modal. Sebab, yield obligasi lebih murah daripada bunga kredit bank. Di sisi lain, suku bunga kredit butuh waktu lama untuk turun. “Pasar modal dilihat lebih murah dan kuponnya lebih bervariatif,” ujarnya.

Hingga pekan lalu, sepanjang 2017, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di pasar modal Rp 143,89 triliun. Jumlah tersebut melampaui penerbitan surat utang korporasi sepanjang 2016 yang mencapai Rp 113,69 triliun. Sementara itu, kredit nganggur di perbankan juga meningkat. Kredit yang belum ditarik dengan status sudah komitmen, misalnya, naik 15,8 persen. Sedangkan yang belum komitmen naik 7,74 persen.

Meski demikian, Imansyah masih optimistis kondisi kredit akan membaik menjelang akhir tahun ini. Sebab, biasanya bisnis debitor banyak meningkat menjelang akhir tahun. Hal itu juga akan berimbas pada tingkat utilitas kredit. 

Imansyah melihat perbankan sudah berupaya memperbanyak penyaluran kredit dengan banyaknya komitmen kredit baru. Namun, dia memahami apabila penurunan suku bunga bank tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Mereka yang Berusaha Menjadikan Sekolah sebagai Taman

Painan-Padang Lumpuh