in

Peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH), di Kota Jayapura, Provinsi Papua, 21 Maret 2023

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Papua Youth Creative Hub (PYCH), 21 Maret 2023

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Pak KaBIN, Pak Panglima, Kapolri, Gubernur beserta Forkopimda para dan para Bupati, Wali Kota;
Anak-anakku semuanya yang hadir pada pagi hari ini, selamat pagi.

Pagi hari ini saya betul-betul merasa sangat bangga, karena permintaan saat itu 23 anak-anak muda Papua yang saya undang ke istana untuk memiliki sebuah ruang untuk pemberdayaan, peningkatan kualitas SDM, hari ini bisa kita lihat bersama di Papua Youth Creative Hub di Jayapura.

Tadi saya langsung bisik-bisik ke Pak KaBIN, ini di Indonesia yang pertama di Papua. Saya minta agar juga dibangun di NTT, di Papua Barat, kemudian di Maluku dan Aceh, mulai tahun ini, sehingga selesainya tahun depan. Meniru semua yang ada di sini, ditiru saja sudah, ini sudah sangat bagus sekali.

Saya sangat kaget bahwa semuanya ada di PYCH ini, dari mulai tadi masuk di pembuatan handphone, pembuatan laptop, kemudian ada podcast, ada studio musik, ada studio untuk fotografi, dan juga memamerkan produk-produk yang ada di tanah Papua dengan kemasan dan packaging, dengan branding yang sangat bagus sekali. Kalau ini diteruskan, jangan-jangan anak-anak muda di provinsi yang lain ketinggalan dengan anak-anak muda di Papua. Ada desainer untuk pakaian-pakaian etnik Papua yang didesain, diberikan warna, sehingga di situ betul-betul diferensiasinya kelihatan sekali. Saya sangat kagum atas kecepatan yang terjadi di sini.

Yang pertama, Bapak-Ibu sekalian, kita tahu bahwa negara kita Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun kurang lebih nanti 2035, sebagian besar penduduk Indonesia berusia produktif. Dan, di Papua sendiri akan muncul 2,6 juta atau kurang lebih 60 persen penduduk Papua dan Papua Barat itu adalah anak-anak muda di tahun 2022 kemarin, sehingga ini memerlukan wadah, memerlukan kesempatan kerja, memerlukan peluang kerja. Dan, jangan berpikir semuanya ini pengin jadi PNS.

Sehingga, saya senang tadi ada yang bergerak di fesyen, ada yang bergerak di musik, ada yang bergerak di fotografi, ada yang bergerak di teknologi platform aplikasi, dan lain-lain. Ini yang sangat bagus, artinya peluang-peluang itu diisi oleh anak-anak muda kita. Ada peternakan, ada perikanan, bahkan tadi kita lihat, Maria tadi yang ternak ayam sudah memiliki dua ribu ayam lebih, dua ribu ayam lebih diternakkan oleh Maria.

Yang hadir di sini ada yang pengin ternak ayam? Ada? Siapa? Maju satu, sini yang senang ternak ayam. Yang pengin ternak ayam, bukan yang punya ternak ayam. Silakan maju, maju satu, silakan maju. Ini pengin ternak semua, ini kelihatannya maju semua. Silakan maju. Sudah enggak apa-apa maju, maju, maju sini, dua.

Jadi sekali lagi, ingin saya sampaikan bahwa pembangunan Indonesia sekarang bukan Jawa-sentris, tetapi Indonesia-sentris. Dan, tanah Papua menjadi prioritas dari pembangunan yang kita lakukan. Coba mari kita lihat dimulai dari infrastruktur: jalan Trans Papua 3.462 kilometer telah kita bangun di tanah Papua, jalan di perbatasan, 1.098 kilometer telah dibangun di tanah Papua, Jembatan Youtefa 1,3 kilometer ada di Jayapura, Bandara Domine Eduard Osok di Sorong juga kita perbaiki terminalnya, bandara di Wamena kita bangun, Jayawijaya. Kemudian juga, pembangunan lintas batas di tiga lokasi, seingat saya di Skouw, kemudian di Sota, kemudian yang terakhir di Yetetkun, di Boven Digoel.  Semuanya telah kita selesaikan.

Itu pembangunan-pembangunan yang ada di sini dari 2014 sampai 2022, ini hati-hati, anggaran yang keluar dari pusat, provinsi, kabupaten dan kota telah keluar Rp1.036 triliun. Uang ini, uang yang sangat besar sekali. Oleh sebab itu, saya minta kepada masyarakat di tanah Papua, tolong ini diawasi, dikawal, diamati terus, jangan sampai belok ke mana-mana nanti tidak akan jadi barang. Hati-hati mengenai ini, karena korupsi menjadi momok semua provinsi dalam rangka pembangunan di daerah-daerah kita. Sekali lagi, saya minta diawasi, dikawal terus, dilihat betul, karena duitnya gede sekali yang ada di tanah Papua.

Kembali ke ternak ayam. Sini dekat-dekat saya, enggak usah takut. Dikenalkan dulu, nama?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Shalom. Selamat siang. Izin, Bapak Presiden, memperkenalkan diri nama saya Hermin Rachel Makanuay, Hermin Rachel Makanuay.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Hermin.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Hermin pengin ternak ayam, atau ternak kambing, atau ternak sapi?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Izin Bapak, jika berkenan saya jadi pengusaha ingin menjadi seorang desainer, karena saya berangkat dari Putri Indonesia, saya alumni Putri Indonesia perwakilan Provinsi Papua.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Alumni Putri Indonesia.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pengin kayak tadi Maria, tadi punya ternak ayam?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap, Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pengin jadi desainer atau ternak ayam?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Jika berkenan jadi desainer, Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi yang saya suruh maju ternak ayam.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Setelah dipanggil jadi desainer.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Karena mau jadi pengusaha, jadi Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Desainer?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terus penginnya seperti apa?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap Bapak. Berangkat dari pengalaman, kami untuk fesyen di tanah Papua sangat kurang sekali. Kami kalau ikut event nasional, kami harus ke Jakarta dan menyewa baju-baju dress atau evening gown di Jakarta dan itu biayanya sangat mahal.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi kan bagus sekali tadi di ruang fesyen tadi. Saya melihat desainernya betul-betul luar biasa, sangat ada kekuatan diferensiasi di situ. Saya langsung, saya suruh ngambil gambar juga, ambil gambar. Ini bagus sekali dengan corak-corak etnik Papua, kemudian dicampur dengan warna-warna yang sangat bagus sekali, sangat bagus sekali.

Coba saja nanti ini tadi saya sudah perintahkan juga ke Pak Menteri Parekraf, untuk nanti di bulan Juli kita buat street carnival di Jayapura. Barang ini sangat bagus dan harus ditampilkan. Masyarakat harus tahu, masyarakat Indonesia harus tahu, dan masyarakat luar harus tahu bahwa di sini ada sebuah kekuatan besar di bidang desain, tapi perlu diangkat, perlu diangkat.

Silakan apa tadi? Ternak ayam apa? Desainer? Iya, oke desainer.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Siap bapak. Jika diberikan kesempatan, saya ingin menjadi pengusaha di dunia desainer.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terus?

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Mohon berkenan untuk Bapak memberikan arahan dan juga kepada kami supaya…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya bukan desainer, saya enggak bisa mengarahkan. Oke, nanti biar diarahkan oleh Pak Menteri Sandiaga Uno, nanti juga Pak KaBIN ya.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Terima kasih, Bapak. Tuhan memberkati Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, sebentar. Perkenalkan. Nama?

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Selamat siang. Perkenalkan saya Stella Riana Woromboni, saya suku dari Nabire Moor dan saya ingin peternakan ayam di Nabire, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sebentar, Namanya tadi? Stella?

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Stella Riana Woromboni. Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Stela gimana sudah punya ternak ayam?

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Belum punya. Saya pernah mau coba peternakan ikan tapi gagal karena ….

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terus ini mau ternak ayam?

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Iya, mau coba.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mau coba ternak ayam?

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Siap.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bayangannya ternak ayam itu seperti apa bayangannya? Bayangin.

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Bayangan saya ya ada 10 ekor, eh 10 ekor, 10 ribu ekor peternakan ayam.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau mau ternak ayam itu dikit-dikit, gitu.

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Iya kan, Pak, impiannya kan.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Punya dulu 50 ekor, nanti meningkat menjadi 300 ekor, meningkat lagi jadi 5.000, meningkat lagi jadi 100.000. Jangan langsung melompat, nanti mati kayak ikannya ini repot nanti, rugi gede banget itu. Hati-hati, pelan-pelan, apa-apa itu perlu proses, perlu proses pelan-pelan, enggak mungkin langsung melompat.

Saya pun jadi presiden tidak langsung melompat jadi presiden, itu. Jadi wali kota dua kali, jadi gubernur sekali, baru naik ke presiden. Juga sama, nanti biar diurus Pak Kabin saja lah, nanti biar di-training Pak Kabin. Di-training dan langsung juga diberi ayamnya sekalian.

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Siap Pak, di Nabire ya Pak. Baik Pak, untuk wilayah Meepago.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tapi titip, saya titip jangan banyak-banyak dulu. Enggak apa-apa, 100-200 itu mungkin boleh untuk memulai.

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Kalau sudah jadi, Bapak nanti datang kunjungan kan ke Nabire? Maksudnya kalau sudah jadi PYCH di Nabire juga.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, kalau nanti siapa tadi nama?

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Stella, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau Stela punya sudah ayamnya 100 ribu, saya datang.

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Siap, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Itu kalau kerja, kalau kerja keras itu gampang untuk melompat dari 50 ke 10 ribu, melompat ke 100 ribu bukan sesuatu yang sulit, tetapi butuh kerja keras, butuh kerja keras ya.

Stella Riana Woromboni (Anak Muda Papua)
Baik, Pak. Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, silakan kembali. Enggak minta sepeda? Sudah ditawari sepeda, diam semua.

Hermin Rachel Makanuay (Anak Muda Papua)
Izin, boleh minta sepedanya, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah, langsung diambil. Itu sepedanya itu ya, itu ditukar mobil bisa. Ditukar mobil bisa karena di situ ada tulisannya hadiah presiden Jokowi, itu yang mahal itu, bukan sepedanya. Silakan, boleh dibawa. Sudah diberikan kok, boleh dibawa, gimana.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Kenapa Papua Youth Creative Hub ini kita bangun? Kita ingin memberikan kesempatan anak-anak muda kita yang memiliki kreativitas, memiliki inovasi, keinginan besar untuk bergerak di bidang fesyen, di bidang industri kreatif, di bidang peternakan, di bidang perikanan,  semuanya memiliki kesempatan karena saya melihat peluang, opportunity, kesempatan di tanah Papua masih sangat besar sekali untuk bisa anak-anak muda masuk. Dan, ini kita harapkan dapat memberikan peningkatan kesejahteraan, memberikan peningkatan kemajuan kepada masyarakat Papua yang kita cintai.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan, dengan mengucap dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada pagi hari ini saya resmikan Papua Youth Creative Hub dan saya luncurkan produk-produk kreasi dan inovasi Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Provinsi Papua.

Terima kasih.
Semoga Tuhan memberkati.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pasca Menduda 20 Tahun, Memo Sanjaya Tutup Usia dengan Keinginan yang Belum Terwujud

Mengenal Lebih Dekat Hendra Tanjung, Bacaleg DPRD Kota Padangpanjang