Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan terapresiasi di awal tahun baru 2018. Selain masih minim transaksi di pasar keuangan, penurunan probabilitas kenaikan bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed bakal menekan laju dollar AS sehingga menguntungkan mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (29/12) sore, menguat enam poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.550 rupiah per dollar AS. Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta mengatakan mata uang rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat terhadap dollar AS di tengah minimnya transaksi pada akhir perdagangan 2017.
“Di akhir tahun ini transaksi di pasar keuangan cenderung minim sehingga pergerakan cenderung mendatar,” katanya. Dia menambahkan faktor pendorong dollar AS seperti kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat pada 2018 juga cenderung mereda mengingat inflasi di Amerika Serikat diproyeksikan masih melambat. “Ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada Maret 2018 mendatang turun di bawah 50 persen,” katanya.
mad/Ant/E-10