in

Peringatan Dini Gelombang Tinggi dan Pasang Air Laut di Sumbar, Cek Tanggalnya

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan Sumatera Barat dan Bengkulu pada bulan Juni.

Berdasarkan peringatan dini yang dirilis Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur Selly Brilian Nur Handayani, ketinggian gelombang bisa mencapai hingga 4 meter dan pasang air laut sampai 1,4 meter.

Kondisi cuaca ekstrem juga bisa berdampak kondisi terhadap pemancing, wisatawan dan nelayan berperahu kecil.

Berikut Prospek Cuaca Maritim Juni 2023

Wilayah Perairan Sumatera Barat dan Bengkulu yang Dirilis BMKG:

1. CUACA

Secara umum cuaca pada bulan Juni diprakirakan akan didominasi oleh kondisi cerah berawan-berawan disertai potensi hujan dengan rata-rata hujan yang terjadi diperkirakan berintensitas ringan – sedang.

Probabilitas Cuaca

  • cuaca hujan : 40%
  • cuaca tidak hujan : 60%

Probabilitas Hujan

  • Hujan ringan-sedang : 95%
  • Hujan Lebat-sangat lebat : 5%

Daerah Potensi Hujan Lebat-sangat Lebat :

Perairan pesisir Sumatera Barat ( Pasaman Barat – Pesisir Selatan ), Perairan Siberut, Perairan pesisir Bengkulu – Enggano, dan Samudera Hindia

Waktu Kejadian :

Akhir Dasarian I

Awal Dasarian III

Kecenderungan hujan terjadi pada Malam – Dini Hari.

2. KONDISI ANGIN

Secara umum kondisi angin di wilayah Perairan Sumatera Barat dan Bengkulu diprakirakan bertiup dari Barat Laut – Timur.

Untuk wilayah Perairan Barat Sumatera Barat – Kepulauan Mentawai angin diprakirakan dari Barat Laut – Timur Laut, untuk wilayah Perairan Bengkulu – Enggano angin diprakirakan dari Timur Laut – Tenggara, sedangkan wilayah Samudera Hindia angin diprakirakan dari Barat Laut – Timur.

Kecepatan rata- rata angin di perairan berkisar antara 2 – 15 knots sedangkan di wilayah pesisir pantai berkisar antara 1 – 10 knots.

3. KONDISI GELOMBANG LAUT

Secara umum kondisi rata-rata gelombang laut pada bulan Juni diprakirakan berada dalam kategori rendah hingga tinggi.

Untuk wilayah Perairan Barat Sumatera Barat dan Perairan Timur Kepulauan Mentawai rata-rata ketinggian gelombang diperkirakan berkisar 0.20 – 1.25 meter.

Untuk wilayah Perairan Utara Siberut dan Perairan Bengkulu rata-rata ketinggian gelombang diperkirakan berkisar 0.50 – 2.50 meter.

Untuk wilayah Perairan Barat Kepulauan Mentawai dan Perairan Timur Enggano rata-rata ketinggian gelombang diperkirakan berkisar 1.00 – 3.00 meter.

Untuk wilayah Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai dan Samudera Hindia Barat Bengkulu rata-rata ketinggian gelombang diperkirakan berkisar 1.50 – 3.50 meter.

4. ASTRONOMI

Kondisi Pasut Purnama (Spring Tide) diperkirakan terjadi pada tanggal 3 Juni (Kondisi Bulan Purnama) dan 18 Juni (Kondisi Bulan Baru). Hal ini mempengaruhi kondisi Pasang air laut maksimal bisa mencapai 1.4 meter yang dapat terjadi pada pukul 06.00 s/d 07.00 WIB (untuk perairan pesisir Sumatera Barat)

Kondisi Pasut Perbani(Neap Tide) diperkirakan terjadi pada tanggal 11 Juni dan 26 Juni. Hal ini mempengaruhi kondisi pasang air laut mencapai 1.1 meter yang dapat terjadi pada pukul 12.00 WIB (untuk perairan Padang)

5. PERINGATAN DINI

Waspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian 2.50 – 4.00 meter yang dapat terjadi di perairan Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai, dan Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Waspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian 1.50 – 3.50 meter yang dapat terjadi Perairan Utara Siberut, Perairan Barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, dan  Perairan Timur Enggano.

Waspadai Potensi gelombang laut dengan ketinggian 0.50 – 2.00 meter yang dapat terjadi di Perairan Barat Sumatera Barat dan Perairan Timur Kepulauan Mentawai

Waspadai adanya fase bulan purnama pada tanggal 3 Juni yang diikuti fenomena Perigee (jarak terdekat Bumi – Bulan) pada 6 Juni 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut dan dapat menimbulkan potensi banjir Rob di beberapa wilayah di Sumatera Barat dan Bengkulu

6. IMBAUAN

Dari poin 5 di atas diimbau untuk masyarakat agar waspada untuk beraktivitas di perairan yang disebut pada butir 5 dan waktu kejadian yang disebut pada butir 5.

Adapun kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terdampak kondisi cuaca ekstrem adalah pemancing, wisatawan dan nelayan berperahu kecil.(rel)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Tahapan Siklus Daur Hidup Ascomycota dan Penjelasannya

12 Anggota DPRD Dilaporkan karena Dinilai tak Punya Itikad Baik Kembalikan Uang