Bogor, 14 Februari 2020 diperingati sebagai hari pemberontakan PETA di Blitar, hari dimana para pembela tanah air yang dipimpin oleh Shodancho Soeprijadi melakukan pemberontakan melawan kekaisaran Jepang, Pemberontakan tersebut berhasil membunuh sejumlah tentara Jepang.
Setelah 75 Tahun berlalu Pemberontakan tersebut diperingati di bogor tepatnya di halaman monumen dan museum PETA, Acara ini digagas oleh Yapeta, yayasan pembela tanah air yang diketuai oleh H. Tinton soeprapto. Di hadapan paru tamu undangan yang hadir seperti Walikota bogor, walikota Blitar, kepala pusat sejarah TNI, dan wakil Gubernur lemhanas. Tinton mengatakan bahwa generasi penerus harus cinta tanah air, menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang demi keberlangsungan masa depan Indonesia yang merdeka.
Tinton juga berharap para pejuang yang tergabung dalam PETA diberikan serbuah penghormatan melalui piagam yang diakui oleh pemerintah karena pejuang PETA merupakan bagian dari cikal bakal dari TNI, Pemberontakan yang diperingati setiap 14 Februari ini haruslah menjadi renungan dimana para pejuang dahulu sangat berani melawan penjajah, kondisi mereka yang minim senjata pun bisa berhasil melukai para tentara Jepang saat itu.
Dalam Peringatan ini dibuat kesepakatan melalui sinergi berbagai pihak seperti walikota bogor,walikota blitar,kepala pusat sejarah TNI, Lemhanas dan Yapeta berencana akan membuat film untuk mengenang pemberontakan PETA. Walikota Bogor bima arya dalam sambutannya mengatakan ” Semoga dengan adanya film tentang sejarah pemberontkan PETA dapat mewakili generasi muda untuk turut serta membentuk Jati diri yang lebih kuat dalam menghindari hal-hal negatif.
