in

Perjuangan Kendrick Lamar, dari Compton hingga bintang Hip Hop dunia

Jakarta (ANTARA) – Kendrick Lamar Duckworth atau yang lebih dikenal sebagai Kendrick Lamar, adalah salah satu musisi hip-hop paling berpengaruh di dunia saat ini.

Lahir pada 17 Juni 1987 di Compton, California, Lamar tumbuh di lingkungan yang penuh dengan kekerasan gang namun juga penuh akan inspirasi dan kreativitas.

Namanya terinspirasi dari penyanyi dan anggota grup legendaris The Temptations, Eddie Kendricks. Masa kecil Kendrick dihadapi berbagai kesulitan hidup, seperti tinggal di perumahan subsidi dan sempat menjadi tunawisma, namun dirinya mampu mengubah pengalamannya menjadi lirik sebagai karya seni yang menginspirasi jutaan orang.

Baca juga: Sejarah budaya perhiasan “bling-bling” pada genre Hip Hop

Awal kehidupan

Sejak kecil, Kendrick menunjukkan minat besarnya pada sastra. Berkat dukungan gurunya di kelas tujuh, Mr. Inge, ia mulai mengembangkan bakatnya dalam menulis puisi dan cerita.

Trauma yang dialami akibat menyaksikan kekerasan jalanan dan brutalitas polisi di lingkungan tempat tinggalnya mendorong Kendrick untuk menuangkan emosi dalam bentuk tulisan.

Kendrick kemudian mengembangkan bakat ini menjadi lirik rap, meski awalnya penuh dengan kontroversi karena penggunaan kata-kata kasar. “Saya suka bagaimana perasaan saya bisa dituangkan dalam tulisan dan menjadi masuk akal bagi saya sendiri,” ujarnya dalam wawancara dengan Rolling Stone pada tahun 2015.

Baca juga: Rapper Cecil luncurkan single perdana “321 (I’m Callin’)”

Transformasi menjadi K-Dot dan awal karier musik

Pada usia remaja, Lamar mengadopsi nama panggung K-Dot dan mulai membangun reputasi sebagai rapper berbakat. Tahun 2003, ia merilis mixtape pertamanya, Y.H.N.I.C. (Hub City Threat: Minor of the Year), yang menarik perhatian label independen Top Dawg Entertainment.

Dengan kerja keras, ia meluncurkan mixtape lainnya, seperti Training Day (2005) dan C4 (2009), sebelum memutuskan untuk menggunakan nama aslinya sebagai simbol kedewasaan dan identitas sejati.

Kesuksesan besar dengan good kid, m.A.A.d city

Album debut studio Kendrick, good kid, m.A.A.d city (2012), menjadi tonggak penting dalam kariernya. Album ini tidak hanya mendapat pujian kritis tetapi juga sukses secara komersial, dengan hit seperti “Swimming Pools (Drank)” dan “Poetic Justice.”

Kendrick menampilkan narasi yang mendalam tentang kehidupan di Compton, mengungkap sisi psikologis dari korban kejahatan jalanan. Album ini membawa kariernya ke panggung internasional, termasuk tampil di acara Saturday Night Live dan Late Night with David Letterman.

Baca juga: Kisah Snoop Dogg, dari gangster jalanan hingga rapper top dunia

Album fenomenal To Pimp a Butterfly dan Penghargaan Grammy

Di tahun 2015, Kendrick merilis To Pimp a Butterfly, yang langsung menduduki puncak tangga lagu Billboard 200. Album ini dikenal karena perpaduan funk, politik komunitas, dan kerentanan pribadi yang mendalam.

Lagu “i” dari album ini memenangkan Grammy dalam kategori Best Rap Song dan Best Rap Performance. Kendrick juga tampil memukau di Grammy Awards 2016 dengan penampilan penuh makna politik yang mengangkat isu-isu rasial dan sosial di Amerika Serikat.

Sejarah dengan “DAMN.” dan Pulitzer Prize

​​​​​​​​​​​​​​Album DAMN. (2017) tidak hanya menjadi sukses besar secara komersial tetapi juga mencetak sejarah. Dengan lagu-lagu hit seperti “HUMBLE.” dan “LOYALTY.”, album ini memenangkan Grammy dalam kategori Best Rap Album.

Tak hanya itu, DAMN. menjadi album hip-hop pertama yang memenangkan Pulitzer Prize for Music, sebuah penghargaan bergengsi yang sebelumnya hanya diberikan kepada musik klasik dan jazz.

Soundtrack untuk Black Panther

​​​​​​​Selain karya solonya, Kendrick juga menjadi kurator dan produser untuk soundtrack film blockbuster Black Panther (2018), yang menghasilkan lagu-lagu ikonik seperti “All The Stars.”

Baca juga: Kisah Dr Dre, spesialis musik Hip Hop asal Amerika Serikat

Album baru

Setelah lima tahun sebelumnya tanpa album baru, ia akhirnya kembali dengan Mr. Morale & the Big Steppers pada tahun 2022, yang membawa tema introspektif tentang trauma dan pertumbuhan pribadi.

Album ini diikuti oleh GNX (2024), yang dirilis secara mengejutkan pada 22 November 2024 dan langsung merajai tangga lagu dunia.

Di GNX, Kendrick, membawa penyanyi R&B populer, SZA untuk berkolaborasi dalam projek ini, dan menghasilkan lagu hits seperti “Luther“, “Tv Off“, dan “Gloria“.

Kehidupan pribadi

Dalam percintaan, Kendrick telah menjalin hubungan dengan tunangannya, Whitney Alford, yang dikenalnya sejak masa sekolah di Centennial High School, Compton. Pasangan ini memiliki dua anak, yakni Uzi dan Enoch, yang menjadi inspirasi bagi karya-karya Lamar.

Memulai semuanya dengan kesederhanaan dan kehidupan yang keras di Compton hingga kini menjadi ikon Hip Hop global, Kendrick Lamar telah membuktikan bahwa seni dapat menjadi alat untuk mengubah hidupnya.

Melalui liriknya yang magis dan aksi yang memukau, Kendrick terus mempengaruhi dunia musik dan budaya pop secara luas hingga saat ini ke seluruh dunia.

Baca juga: Lirik lagu “Killing Me Softly with His Song” versi hip-hop oleh Fugees

Baca juga: Perjalanan karier Drake, rapper populer asal Kanada

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kisah Dr Dre, spesialis musik Hip Hop asal Amerika Serikat

Tosin Adarabioyo: Chelsea sedang dalam kepercayaan diri tinggi