in

Perjuangan Tim Bawaslu Sumbar Awasi Pilkada Mentawai

Jauh di Pelosok, Sinyal HP tak Ada 

Tim Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumbar butuh perjuangan ekstra mengawasi distribusi logistik dan pemungutan suara Pilkada 
di Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Dua hari jelang proses pencoblosan Pilkada Mentawai pada 15 Februari lalu, tim Bawaslu Sumbar diterjunkan ke kabupaten kepulauan itu. Mengingat, waktu itu dinilai sangat krusial bagi pelaksanaan pilkada di daerah pemekaran Kabupaten Padangpariaman itu.  

”Ada lima tim kami turunkan, satu tim di Sikakap, satu tim di Siberut dan satu tim di Sipora. Kemudian, dua tim untuk Kota Payakumbuh,” ujar anggota Bidang Pengawasan Pemilu Bawaslu Sumbar, Surya Efitrimen.

Pengawasan yang dilakukan masing-masing tim, tergantung tahapan yang berjalan. Mulai masa tenang, pendistribusian akhir logistik, pemungutan dan penghitungan suara, hingga rekapitulasi suara dari kecamatan ke KPU kabupaten/kota. ”Tiap tim yang diterjunkan, melibatkan seorang wartawan,” tambah Surya Efitrimen.

Ketua Tim 5 Jelajah Pengawasan Bawaslu Sumbar, Elmahmudi menyebutkan, keberadaan tim di Sipora Utara dan Selatan ingin mengetahui pergerakan kotak suara dan  di mana diinapkan. 

“Terus, bagaimana pengamanan kotak suara tersebut. Apakah melibatkan aparat kepolisian. Sebab sesuai aturan, pergerakan kotak suara itu harus ada pengawalan,” terang Elmahmudi.

Bila pengamanan kotak suara kurang memadai, dikhawatirkan bisa memunculkan potensi-potensi kecurangan. Selain memantau pergerakan kotak suara, menurut Elmahmudi, pihaknya juga memantau proses pemungutan dan penghitungan suara di beberapa TPS. 

Dari pemantauan yang dilakukan Tim 5, dijumpai beberapa TPS yang ditempatkan hampir 40 km dari pusat kabupaten Tuapejat. “Tidak cuma jarak, sinyal HP pun tidak ada. Ini menjadi salah satu target pengawasan kami bersama Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslihan) setempat,” sebut Elmahmudi.

Pantauan Padang Ekspres, Tim 5 Jelajah Pengawasan Bawaslu terdiri Anggota Bawaslu Sumbar, Surya Efitrimen, Elmahmudi, Nasib PR, Lussy R dan Fahkoni A ini, berangkat menuju lokasi TPS tersebut sekitar pukul 10.00, beriringan dengan logistik pilkada yang didistribusikan KPU.

Salah seorang Ketua PPS Desa Sipora Jaya, Wibowo Karyawan, menyebutkan, yang menjadi target pantauan Tim Jelajah Pengawasan Bawaslu akan menempatkan beberapa orang warga guna menjaga kotak suara itu sampai kesesokan harinya atau beberapa jam sebelum pemilihan dimulai.

“Keberadaan kotak suara di kantor Desa Sipora Jaya itu kami kawal hingga pukul 06.00 besoknya. Setelah itu, baru kami distribusikan ke tiga TPS di Desa Sipora Jaya, kebetulan letaknya berdekatan,” ujar Wibowo.

Usai di Desa Sipora Jaya, Tim Jelajah terus mengawal pergerakan pendistribusian logistik pilkada itu hingga ke Desa Bukit Pamewa dan Desa Goiso’oinan. 

Untuk TPS di Desa Goiso’oinan merupakan salah satu TPS yang jauh dari pusat kabupaten, mendapat pengawasan lebih ekstra dari tim yang dipilih Elmahmudi itu. 

“Lokasinya cukup jauh dan tidak ada sinyal HP. Menurut kami, rawan terhadap dugaan manipulasi jumlah pemilih maupun dugaan money politic. Jadi, perlu diawasi sekali,” ujar Anggota Tim 5 Jelajah Pengawasan Bawaslu Sumbar, Lussy R.

Pascapenghitungan suara kemarin, beberapa anggota tim terlihat mondar-mandir ke sejumlah TPS di Kecamatan Sipora Utara itu, guna memantau dan mengawasi jalani proses penghitungan dan rekapitulasi suara di tingkat TPS.

“Untuk mengawasi proses penghitungan dan rekap di TPS, kami harus membagi tim agar TPS-TPS itu bisa dipantau hingga tengah malam. Asal prosesnya berjalan baik dan benar,” kata Lussy. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Wandel-Fitrial Ancam Gugat ke MK

QS. Al An’aam: 97