Lebaran kurang sepekan lagi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, yang kembali menjadi sorotan adalah kesiapan infrastruktur menjelang mudik Hari Raya Idul Fitri. Bila melihat progres yang dibeber pejabat terkait, kita bisa sedikit lega. Beberapa ruas tol trans-Jawa yang pembangunannya cukup lama tersendat kini sudah dipercepat.
Bahkan, beberapa titik dipastikan bisa dilalui pada musim mudik Lebaran tahun ini. Meski masih ada kekurangan di sana-si ni, setidaknya itu menjadi alternatif jalur mu dik sekaligus menjadi solusi sementara meng urai kemacetan yang tahun lalu cukup mencemaskan.
Selain infrastruktur fisik, pemerintah perlu menyiapkan transportasi masal bagi pemudik yang tidak menggunakan kendaraan pribadi. Kereta api yang selama ini menjadi pilihan masyarakat perlu penambahan kapasitas dan frekuensi keberangkatan untuk menampung penumpang yang membeludak. Kenyamanan dan keamanan juga perlu diperhatikan untuk mengantisipasi kejahatan yang biasanya meningkat.
Begitu pula angkutan udara. Bertambahnya frekuensi penerbangan sejumlah maskapai harus diantisipasi dengan kesiapan otoritas bandara. Meski persiapan tahun ini terlihat lebih baik, tak ada salahnya pemerintah menyiapkan plan B untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi di luar skenario. Misalnya, membuka jalur-jalur alternatif bila terjadi penumpukan di beberapa titik jalur darat. Kondisi jalan tol yang masih belum siap 100 persen juga berpotensi memicu kendaraan mogok atau bahkan mengalami kecelakaan. Bila itu terjadi, dapat dipastikan bakal terjadi kemacetan panjang seperti horor Brexit tahun lalu.
Selain itu, BBM, sarana kesehatan, hingga akomodasi perlu dipersiapkan di lokasilokasi strategis agar tak seperti tahun lalu, yakni banyak pemudik kehabisan bahan bakar dan kelaparan gara-gara terkena macet.
Ke depan, hal semacam itu harus dieliminasi dengan pembangunan infrastruktur yang tertata dan terukur. Infrastruktur yang lengkap tak hanya memudahkan masyarakat. Tapi, dalam jangka panjang juga mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
