Jepara (ANTARA News) – Tim Persijap Jepara, Jawa Tengah, mengancam mundur dari kompetisi Liga Dua 2017, karena merasa diperlakukan tidak adil menyusul terbitnya surat keputusan Komisi Disiplin PSSI yang menghukum Persijap kalah 0-3 atas Persibat Batang.
“Selain dihukum kalah 0-3, kami juga masih diminta membayar denda Rp100 juta karena dianggap menolak melanjutkan pertandingan saat laga Persijap melawan Persibat Batang di Stadion Gelora Bumi Kartini pada 27 Agustus 2017,” kata Pejabat Eksekutif Tertinggi (Chief Executive Officer/CEO) Persijap Jepara Esti Puji Lestari di Jepara, Minggu.
Pada laga saat itu, lanjut dia, pertandingan terhenti di menit ke-93 setelah terjadi kericuhan setelah tim tamu mendapat hadiah penalti.
“Persijap dinyatakan kalah walk out (WO). Padahal kami tidak pernah meninggalkan lapangan, bahkan hingga malam hari,” ujarnya. Sebaliknya, lanjut dia, tim wasit yang pergi tanpa peluit panjang dan diikuti tim Persibat.
Dari pantauan di lapangan, pertandingan terhenti beberapa menit jelang bubaran setelah wasit Supriawan asal Malang menunjuk titik putih setelah pemain Persijap didakwa melakukan pelanggaran.
Atas keputusan wasit yang dinilai berat sebelah itu, terjadi perdebatan antara official tuan rumah dengan tim wasit.
Pertandingan sendiri, lanjut Esti, tetap bergulir dengan bek Persibat yang juga mantan penggawa Tim Nasional Indonesia, Supriyono bersiap melepas tendangan penalti.
Hanya saja, beberapa suporter yang memasuki ke lapangan memunculkan reaski untuk mengamankan tim wasit hingga akhirnya keluar dari stadion.
“Kami hari ini (3/9) melayangkan banding beserta bukti kesaksian dan juga rekaman pertandingan. Kami akan mengklarifikasi semua dakwaan dan sanksi terhadap Persijap yang berlebihan dan tidak konsisten,” ujar Esti.
Menurut dia, terdapat pasal yang tidak selaras atas sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI melalui surat nomor 147/L2/SK/KD-PSSI/VIII/2017 yang dikirim 31 Agustus 2017.
Komdis PSSI memberikan sanksi berdasarkan pasal 56 jo pasal 31 Kode Disiplin PSSI tentang pengancaman wasit, namun hukuman yang diberikan karena menolak melanjutkan pertandingan.
“Kalau terbukti menolak melanjutkan pertandingan seharusnya dinyatakan mundur. Tetapi yang terjadi justru dianggap kalah WO dan jelas menguntungkan tim-tim tertentu,” ujarnya.
Berdasarkan website Liga Indonesia dengan alamat https://www.liga-indonesia.id, tim Persijap Jepara masih berada di urutan tujuh dari delapan tim yang ada di Grup 3 Liga Dua 2017.
Poin yang berhasil dikumpulkan baru 12 poin karena dari 12 kali laga tercatat hanya empat kali meraih kemenangan, sedangkan delapan kali menelan kekalahan.
Laga melawan Persibat Batang pada 27 Agustus 2017 terlihat belum tercatat, karena seharusnya laga tersebut merupakan laga ke-13 tim Persijap Jepara.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017