Penyakit kulit merupakan masalah di dunia terutama di Indonesia yang dapat di sebabkan oleh virus, bakteri, jamur, kuman, parasit, dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit yaitu scabies. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah pemukiman yang penduduknya banyak seperti asrama, panti asuhan dan pondok pesantren.
“Tempat keramaian yang tidak dijaga kebersihannya akan menciptakan kondisi penularan dan penularan penyakit scabies. Faktor risiko utama penyebaran scabies adalah kebersihan pribadi yang buruk (personal hyegene),” ujar Ketua Tim Pengabmas Upertis Padang, Ns Ida Suryati MKep.
Penyakit menular ini memiliki banyak faktor yang berkontribusi terhadap penyebarannya, seperti status sosial ekonomi rendah, kebersihan pribadi yang buruk, dan lingkungan yang tidak bersih dan sehat. Kurangnya pengetahuan tentang scabies membuat masyarakat beranggapan bahwa scabies merupakan penyakit yang umum dan sering terabaikan.
Tidak terjaganya kebersihan lingkungan atau kualitas lingkungan yang kurang baik turut berkontribusi terhadap penyebaran scabies. Lingkungan bagi manusia adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi antar elemen-elemen di alam.
Tingkat pengetahuan mempengaruhi kejadian scabies dikarenakan pengetahuan memegang peranan yang penting dalam upaya pencegahan penularan scabies yaitu praktik kebersihan diri yang baik. Faktor pengetahuan dari individu , kelompok, dan komunitas yang berisiko terkena penyakit scabies berpengaruh dengan pencegahan dari penyakit tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu pengasuh menyatakan beberapa anak yang berada di panti asuhan pernah mengalami gatal-gatal di area lipatan tubuh seperti belakang lutut, sekitar pinggang yang tidak tahu penyebabnya apa dan belum pernah diberikan edukasi mengenai penyakit-penyakit kulit.
Dengan mewawancarai beberapa orang anak panti asuhan, ada yang menyatakan pernah mengalami gatal-gatal diarea sekitar pinggang terasa panas dan perih ketika disentuh, terasa sangat gatal apabila terjadi dimalam hari sehingga mengganggu ketika sedang tidur. Selanjutnya, anak tersebut mengatakan bahwa ruangan tidur yang mereka tempati secara bersama hanya 1 kamar diisi dengan 10-15 orang perempuan.
Untuk pergantian sprai atau laken dilakukan satu kali dalam seminggu atau bahkan sampai satu bulan sekali. Rata-rata handuk yang digunakan diganti atau dicuci satu bulan sekali bahkan bisa lebih dari satu bulan. Terkadang penggunaan handuk yang secara bergantian dapat menimbulkan risiko terjadinya penularan, ditambah kondisi lingkungan yang kurang memungkinkan serta air yang disediakan berwarna kuning dan sedikit berbau.
Berdasarkan fenomena itu, dosen dan mahasiswa program studi Pendidikan Ners yang diketuai Ns. Ida Suryati, M. Kep dengan anggota TIM yaitu Lilisa Murni, M. Pd, Ns. Maidaliza, M. Kep dan 2 orang mahasiswa sarjana keperawatan melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsep personal hyegene, modifikasi lingkungan dan scabies.
Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah dan demontrasi cuci tangan. Dengan pemberian edukasi diharapkan bisa mengubah dan meningkatkan perilaku ke arah yang lebih baik sehingga bisa menurunkan kejadian scabies di panti. Pelaksanaan dilakukan di Panti Asuhan Kasih Sayang Nagari Koto Tangah Kabupaten Agam 20 Januari 2023 dengan jumlah peserta yang hadir mengikuti pengabmas sebanyak 19 orang.(*)