

Palembang (ANTARA) – Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menggelar Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di Palembang, Sumatera Selatan guna mendukung program pembangunan manusia melalui pendidikan berkualitas.
Supervisor Receiving Storage & Distribution AFT SMB II Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Wachid Siambar Buka di Palembang, Kamis, mengatakan Program Tamasya dirancang sebagai wadah edukatif untuk memperkuat peran keluarga, khususnya orang tua dan pengasuh, dalam membentuk karakter anak sejak usia dini melalui pola asuh yang positif.
Komitmen Pertamina tidak hanya terbatas pada penyediaan energi, namun juga mencakup investasi pada pembangunan manusia sejak usia dini.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara orang tua, pengasuh, guru, dan masyarakat merupakan kunci dalam membentuk generasi emas Indonesia yang cerdas dan berkarakter. Energi terbaik yang dapat kami berikan adalah pendidikan dan pengasuhan yang berkualitas,” katanya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Rusminto Wahyudi menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Pertamina hadir tidak hanya untuk menyediakan energi, tetapi juga untuk membangun generasi tangguh dan berdaya saing. Dukungan terhadap Program Tamasya adalah bentuk investasi sosial yang kami yakini akan berdampak besar bagi masa depan bangsa. Anak-anak hari ini adalah pemimpin Indonesia di masa depan yang akan melanjutkan estafet pembangunan Indonesia,” ujarnya.
Program Tamasya merupakan upaya untuk menciptakan ekosistem pengasuhan yang berkelanjutan dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 4 tentang Pendidikan Berkualitas.
Program ini mendorong penguatan peran keluarga sebagai lingkungan belajar pertama, serta memastikan kesetaraan akses terhadap pendidikan dan pengasuhan yang berkualitas sejak usia dini.
Melalui kolaborasi strategis antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi multipihak dapat mendorong perubahan positif di akar kehidupan sosial, yaitu keluarga.