Palembang, BP
Tokoh masyarakat Sumsel, Kms HA Halim Ali angkat bicara menyikapi kondisi yang terjadi di tengah masyarakat pasca Pemilihan Umum (Pemilu) yang telah usai beberapa waktu lalu.
H Halim sendiri dikenal sebagai sosok panutan yang ditokohkan tak hanya karena kedermawanannya juga karena kearifannya dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat tanpa embel-embel kepentingan.
Seperti di acara silaturahmi, haul kedua orang tuanya yaitu Kemas Haji Ali Bin Kemas Ing ke 49 tahun dan Nyimas Hajah Ningaya Binti Kemas Syafaruddin yang ke 13 tahun, sekaligus berbuka dilanjutkan sholat magrib dan tarawih berjamaah yang merupakan rangkaian Safari Ramadhan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumsel di Gedung Al-Halim Kanzul Munawwir,, Senin (27/5) malam.
Sebelumnya, acara dimulai dengan pembacaan yasin bersama dilanjutkan tahlil serta tausiah mantan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Dr H Djalaluddin dan berbuka bersama dilanjutkan shalat Magrib dan Tarawih bersama.
“Acara malam ini dihadiri sebagian besar ulama di Kota Palembang termasuk dari unsur umaro dan pengusaha serta masyarakat, kalau ada persoalan semuanya bisa dibicarakan disini. Silahkan ini dijadikan contoh bagaimana pendekatan yang kita lakukan, kalau sudah begini tidak ada persoalanya yang tidak bisa diselesaikan,” kata H Halim di sela-sela acara.
Dicontohkan, di era tahun 1970-an ketika dipimpin Gubernur HA Bastari dilanjutkan oleh H Asnawi Mangku Alam, Pemprov Sumsel juga pernah melaksanakan safari ramadhan bersama yang selain umaro, ulama juga mengajak serta pengusaha.
Empat pengusaha di Sumsel yang dilibatkan kala itu mewakili etnis berbeda, terdiri dari Abi Hasan Said mewakili etnis OKI dan OKU, H Rozak mewakili etnis India dan Arab, Hidayat Amin mewakili etnis Muara Enim, Lahat dan Pagaralam serta dirinya yang mewakili etnis Palembang.
“Berkat kekompakan tiga elemen tersebut hampir tidak pernah terjadi keributan seperti sekarang ini, kecuali saat zaman kasino adalah ribut-ribut sedikit. Beda di zaman sekarang sedikit-sedkit ribut. Makanya kalau jadi pengusaha jangan pelit, tanyakan apa masalah cukupi kebutuhannya itu sudah lebih dari cukup,” kata yang saat itu didampingi Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara.
Sementara, Kapolda menimpali dirinya merasa bersyukur memiliki sosok seperti H Halim yang dipandang sebagai salah satu tokoh pemersatu di Sumsel, dirinyapun sependapat jika umaro, ulama dan pengusaha bersatu semua persoalan akan dapat diselesaikan.
“Mewakili pemerintah tentunya kita sangat menghargai sosok Abah (H Halim,red) sebagai pengusaha yang peduli terhadap sesama ndak mungkin hanya lantaran perbedaan pandangan sosok seperti beliau ingin dihilangkan. Kita jangan mau dipecah belah antara umara, ulama dan pengusaha,” kata Kapolda.
Hal senada disampaikan pula oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru yang tak sungkan untuk mengakui H Halim sebagai sosok pemersatu di Sumsel dan sulit untuk dicari tandingannya.
Sementara itu, usai sholat Isya dilanjutkan sholat Tarawih berjamaah yang diimami oleh da’i kondang asal Arab Saudi yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Syech Ali Jaber yang sekaligus juga menyampaikan tausiyah.
Dalam tausiyahnya, Ali Jaber mengingatkan arti pentingnya nikmat keamanan bagi sebuah negara yang sejatinya tidak hanya tugas dari aparat keamanan melainkan tugas bersama dari seluruh elemen masyarakat.
“Kita tentu tidak ingin negara Indonesia menjadi seperti negara-negara di Timur Tengah dimana sebetulnya awal mula terjadinya perpecahan diikuti dengan peperangan disana karena perbedaan pandangan politik. Hal semacam ini jangan sampai terjadi di Indonesia untuk itulah peran ulama, umaro termasuk pengusaha dan elemen masyarakat lainnya menjaga itu,” sebut ulama yang wajahnya kerap wara-wiri menghiasi layar kaca televisi ini lugas.
Sebelumnya, sosok Kms (Kemas) H Abdul Halim Ali atau H Halim sudah bayak dikenal masyarakat Sumsel khususnya Kota Palembang. Pria yang sudah berusia 82 tahun ini merupakan pengusaha kota Palembang yang sangat peduli dengan perkembangan kota Palembang dan sangat demawan, sangat agamis serta dikenal rendah hati.
H Halim ini berumah dan berkantor di Jalan Dr M Isa, dirumahnya ini menjadi tempat berbagai tamu penting di negeri ini berkunjung dan bertukar pikiran.
H Halim memiliki aset perusahaan perkebunan sawit, perkebunan karet, dan lainnya.Di bawah naungan Sentosa Group. H Halim juga dikabarkan memiliki simpanan dana yang tidak kecil dibeberapa bank yang ada di Palembang.
Pada momen- momen keagamaan atau hari besar agama Islam, dikediamannya selalu ramai oleh berbagai acara terutama acara keagamaan.#osk