PADEK.JAWAPOS.COM-Misi ke bulan pertama Rusia dalam hampir setengah abad, dengan pesawat antariksa Luna-25, telah mengalami nasib tragis. Luna-25 jatuh di permukaan bulan akibat insiden yang terjadi selama manuver pra-pendaratan.
Pengumuman ini datang dari Roscosmos, badan antariksa Rusia, yang melaporkan bahwa komunikasi dengan pesawat antariksa tersebut terputus pada pukul 14:57 (11:57 GMT) pada hari Sabtu (19/8/2023).
Menurut temuan awal yang diungkapkan oleh Roscosmos pada Minggu (20/8/2023), pendaratan yang telah dinanti-nantikan ini berakhir dengan “lenyapnya pendarat setelah bertabrakan dengan permukaan bulan.”
“Langkah yang diambil pada 19 dan 20 Agustus untuk menemukan pesawat itu dan melakukan kontak dengannya tidak berhasil,” kata Roscosmos seperti dikutip Al-Jazeera.
Badan antariksa ini telah mengumumkan niatnya untuk meluncurkan penyelidikan mendalam guna menentukan akar penyebab kecelakaan yang mengakhiri misi bersejarah tersebut.
Hingga saat ini, Roscosmos belum memberikan indikasi mengenai masalah teknis yang mungkin telah berkontribusi pada insiden Pesawat antariksa ini.
Luna-25, yang diharapkan mendarat lunak di kutub selatan bulan pada hari Senin, akan menjadi tonggak bersejarah sebagai pendaratan pertama di kawasan tersebut.
Pesawat antariksa dengan berat sekitar 800kg ini, diproyeksikan untuk beroperasi selama satu tahun di kutub selatan, area yang telah menjadi fokus perhatian ilmuwan dari NASA dan berbagai badan antariksa lainnya.
Penemuan jejak air beku di kawah-kawah di dekatnya telah memunculkan harapan baru dalam eksplorasi luar angkasa dan potensi manusia untuk tinggal serta mengeksplorasi bulan dalam skala lebih besar.
Roscosmos mengisyaratkan bahwa adanya air di bulan membuka peluang besar bagi pengembangan keberlanjutan dan eksplorasi lebih lanjut. Bahkan potensial untuk penambangan sumber daya bulan yang berharga.
Bagaimanapun juga, dampak dari kegagalan Luna-25 akan memberikan dampak terhadap rencana masa depan eksplorasi bulan. Baik bagi Rusia maupun negara-negara lain yang tengah memusatkan perhatian pada bulan.
Sebelumnya, Roscosmos telah menerima hasil awal dari misi Luna-25, yang saat ini sedang dalam tahap analisis lebih lanjut.
Selain itu, badan antariksa ini juga membagikan gambar kawah bulan Zeeman yang diperoleh dari pesawat ruang angkasa. Kawah tersebut, berdiameter 190 km (118 mil) dan kedalaman 8 km (5 mil). Kawah terdalam ketiga di belahan selatan bulan.
Data yang telah diperoleh hingga saat ini telah memberikan wawasan tentang komposisi kimia tanah bulan. Sementara perangkat yang telah diterapkan di pesawat mencatat dampak mikrometeorit yang terjadi selama misi. Semua informasi ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang permukaan bulan dan potensinya bagi eksplorasi masa depan.(ajz/esg)