in

Peserta SMN Kalteng belajar membuat pempek Palembang

Palembang (ANTARA) – Peserta Siswa Mengenal Nusantara asal Kalimantan Tengah belajar membuat pempek Palembang dengan racikan asli di salah satu pusat kuliner tradisional Bunda Rayya.

Para peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) belajar pembuatan pempek di Dapur Bunda Rayya yang merupakan UKM binaan Rumah Kreatif BUMN Bank BTN, peserta diajari oleh istri Sekda Palembang Dewi Sastrani dan Bunda Rayya sebagai salah satu tokoh kuliner palembang.

“Membuat pempek sebenarnya sangat mudah, asal diperhatikan bahan dan teknik pembuatannya pasti bisa buat sendiri,” kata Bunda Rayya saat demo membuat pempek.

Untuk membuat pempek, kata dia, cukup campurkan tepung terigu, tepung beras, dan garam, kemudian dituangkan air panas lalu uleni sampai rata.

Lalu masukkan minyak sayur dan telur, bentuk pempek sesuai selera, setelah itu rebus sampai mengambang, kemudian goreng hingga menguning.

23 peserta SMN dan 10 siswa pendamping SMN secara serentak mempraktekkan pembuatan pempek jenis pistel dengan bahan-bahan yang telah disediakan, sebagian peserta SMN nampak kesulitan meniru bentuk pempek buatan Bunda Rayya.

“Lumayan susah juga buatnya karena baru pertama kali coba,” kata salah seorang peserta, Lelo.

Meski terlihat sulit, namun ia dan peserta lainnya tetap antusias menyelesaikan pembuatan pempek sampai proses penggorengan selesai.

Antusias peserta bertambah saat diminta mencicipi pempek asli Palembang hasil buatan mereka sendiri dan beragam jenis pempek yang sudah disediakan Bunda Rayya.

“Di Palangkaraya sebenarnya ada pempek, tapi rasanya kok enak yang di Palembang, ikannya itu terasa sekali di lidah,” ujar guru pembimbing SMN Kalteng, M. Nur Ismail.

Menurut dia, selain rasa, cuko pempek di Palembang juga rasanya berbeda, warnanya lebih cokelat kehitaman dan kental dengan rasa gula aren yang kuat serta pedas.

Selain pempek, para peserta juga berkesempatan mengenal beragam jenis panganan dan kue tradisional Palembang seperti tekwan, burgo, kue lumpang, dadar jiwo, gandus, kue kojo, bolu makjola, bolu 8 jam, bolu maksubah, lapis legit dan engkak ketan.

Pempek sendiri tengah diusulkan Pemkot Palembang ke UNESCO sebagai warisan dunia tak benda karena memiliki sejarah dan basis konsumen yang luas.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Stephanie Poetri tampil pada festival Head In The Clouds Music & Arts

Tembak di Tempat Pembakar Lahan, Sama Dengan Teroris Lingkungan Hidup