Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanpang Horbun) Kabupaten Limapuluh Kota melakukan koordinasi pengendalian serangan hama pada daun singkong yang menyebabkan penurunan produksi ubi secara drastis masih belum terkendali.
Bahkan akibat kejadian ini, penyuluh pertanian, Distanpang Horbun dan Wali Nagari kaget, bahaya hama singkong belum kunjung terkendali. Petani hanya melakukan antisipasi upaya coba-coba. Karena itu, hanya saja perlu upaya serius penanganan secara serentak.
“Kita sudah koordinasikan langsung dengan penyuluh dan camat. Kondisi ini butuh pengendalian segera,” ungkap Kepala Dinas Tanpang Horbun Limapuluh Kota, Witra Porsepwandi.
Sejauh ini, satu hingga dua tahun terakhir, petani Limapuluh Kota sedang mengalami kesulitan akibat serangan hama. Sebelumnya, petani Jeruk Siam Gunuang Omeh (Jesigo) yang menjerit akibat lalat buah yang mewabah. Persoalan hama ini sudah jadi atensi Gubernur Sumbar, Mahyeldi untuk diantisipasi.
Bahkan tidak sampai di situ, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo bersama Kadis Tanpang Horbun, Witra Porsepwandi sudah menyampaikan hal tersebut saat menemui Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi di Jakarta, Rabu (29/6) lalu.
Belum tuntasnya persoalan hama jeruk, Distanpang Horbun, kembali dihadapkan pada tugas mendampingi petani mengatasi persoalan hama yang menyerang tanaman Singkong.
Dampaknya mulai dirasakan para petani dan pelaku usaha kerupuk berbahan baku singkong di Jorong Tanjuang dan Tanjuang Bungo, Nagari Situjuah Gadang. Sebab sangat sulitnya bahan baku sejak Dua tahun terakhir.
Kondisi serangan hama pada daun singkong tersebut, dibenarkan Penyuluh Pertanian di Nagari Situjuah Gadang. “Kondisi ini sudah direspon Dinas Tanpang Horbun dengan cepat. Bahkan dengan cepat minta dikoordinasikan dengan wali nagari,” ucap Azhar.
Sebagai penyuluh, Azhar menunggu rekomendasi dari Dinas Tanpanghorbun dan tim pengendalian hama organisme pengganggu tanaman. “Kita menunggu instruksi dan bentuk pengendalian yang akan dilakukan. Tentunya tidak hanya Kelompok Tani, sebab masih banyak petani yang belum tergabung dalam kelompok tani,” tambahnya.
Menurut Azhar, ada petani yang coba mengendalikan dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan pestisida dan insektisida, sepertinya mampu membasmi hama dan tidak pindah ke tempat lain.
“Ada petani yang coba menyemprot menggunakan racun, sepertinya berhasil ketimbang pengasapan. Mungkin ini, ini juga bisa jadi solusi. Hanya saja petani singkong umumnya tidak biasa melakukan penyemprotan,” tutup Azhar.(fdl)