in

Petani Pessel Kembangkan Tanaman Organik, Padi Sayur dan Buah Jadi Pilihan

Hamparan tanaman semangka yang ditanam secara organik di Kecamatan Bayang (dok Dinas Pertanian)

Masyarakat petani di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) saat ini telah mulai beralih pada tanaman organik. Upaya itu mereka lakukan karena budidaya tanaman secara organik, baik sayuran maupun buah-buahan, akan lebih aman dan higienis untuk dikonsumsi.

Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, Kamis (9/6) menjelaskan bahwa saat ini telah ada beberapa jenis tanaman yang sudah dikembangkan oleh petani melalui penerapan pola organik tersebut.

“Beberapa jenis itu di antaranya, padi, jeruk, semangka dan cabai. Untuk jenis jeruk yang dikembangkan adalah varietas Gunung Omeh Payakumbuh. Dan untuk jenis cabai adalah cabai antivirus.

Untuk jenis padi ada beberapa varietas. Di antaranya jenis 42, banang pulau, bawaan, dan lainnya. Jenis itu tergantung dengan yang dikembangkan oleh penyedia bibit, yang tentunya telah memiliki lisensi organik,” katanya.

Dia menambahkan bahwa budidaya tanaman organik itu memang masih merupakan hal baru oleh petani di Pessel.

“Saya katakan baru, sebab pengembangannya baru dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Untuk jenis jeruk, semangka, dan cabai antivirus, pengembangannya dilakukan oleh petani di Kecamatan Lengayang, dan di Kecamatan Bayang, sedangkan untuk jenis padi dikembangkan pula oleh petani di Kecamatan Linggo Sari Baganti, dan di Kecamatan Bayang,” jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa budidaya tanaman secara organik itu akan terus dikembangkan di Pessel. Sebab selain aman, juga tidak memiliki risiko bagi kesehatan bila dikonsumsi.

Dikatakan lagi bahwa pihaknya akan memberikan perhatian tinggi kepada petani dalam mengembangkan budidaya tanaman tanpa menggunakan bahan kimia.

“Saat ini banyak pelaku pertanian organik bermunculan seiring dengan pangsa pasar yang semakin terbuka. Dorongan itu tidak hanya karena bernilai ekonomis. Namun pertanian secara organik ini penting untuk perbaikan ekosistem pertanian yang kian rusak terpapar oleh bahan sintetik atau kimiawi seperti pestisida dan lainnya,” ujarnya lagi.

Beranjak dari sudah mulai beralihnya masyarakat petani mengembangkan tanaman organik itu, sehingga dia menyampaikan apresiasinya, serta juga mengucapkan terima kasih.

“Sedangkan bagi masyarakat yang ingin belajar lebih serius tentang cara pengembangan tanaman organik, dapat mendatangi Pusat Informasi Pertanian Organik (PIPO) yang berpusat di Nagari Lakitan Kecamatan Lengayang, serta juga secara langsung kepada kelompok tani yang sudah melakukan pengembangannya di Nagari Kapujan Koto Barapak, Kecamatan Bayang, yakni pada Keltan Padang Dama Dua,” jelasnya.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Yeni Gusti, ketika dihubungi menjelaskan bahwa untuk musim tanam 2022 ini, penanaman perdana padi organik itu akan dilakukan menjelang akhir Juni ini di Nagari Kapujan Koto Barapak.

“Sesuai rencana, penanaman perdana bibit padi organik ini akan dilakukan menjelang akhir Juni 2022 ini di Nagari Kapujan Koto Barapak, Kecamatan Bayang oleh Keltan Padang Dama Dua. Benih padi organik ini mereka datangkan dari penyedia bibit yang telah memiliki lisensi organik di Padang,” jelasnya.

Apa varietas yang ditanam, dikatakan Yeni Gusti bahwa itu tergantung dari pihak penyedia benih. Bisa saja jenis varietasnya bawaan, 42, banang pulau dan lainnya.

“Karena anggota Kaltan Padang Dama Dua tersebut juga sudah dibekali dengan pengetahuan cara pembuatan pupuk organik (trichokompos), sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada pupuk organik produksi pabrik. Makanya kepada masyarakat petani yang ingin belajar lebih dalam tentang pertanian organik jenis padi, bisa datang ke sana. Kita dari Dinas Pertanian bersedia memfasilitasinya,” timpal Yeni. (yon)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Light Up The Dream: Inisiatif Mulia Hadirkan Listrik Untuk Masyarakat

Pangeran William terlihat sedang berjualan majalah di London