Palembang (ANTARA) – Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sumatera Selatan mengupayakan kegiatan berskala nasional dan internasional untuk mengatasi penurunan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara sepanjang 2019.
Untuk menghadirkan berbagai kegiatan tingkat nasional dan internasional, PHRI Sumsel berupaya melakukan pendekatan dengan tokoh provinsi ini yang menjadi pejabat dan beberapa pihak lain yang memiliki agenda pertemuan, pameran, seminar dan kegiatan lainnya mengarahkan kegiatan tersebut ke daerah ini,” kata Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Selasa.
“Kami sangat prihatin melihat data jumlah kunjungan wisatawan terutama dari luar negeri ke daerah ini dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan sekitar 30 persen.
“Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus karena dapat mempengaruhi bisnis jasa perhotelan dan restoran di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS yang dihimpun dari pintu masuk Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumsel mulai mengalami penurunan pada April 2019.
“Berdasarkan data, pada April 2019 tercatat wisatawan asing berkunjung ke daerah ini hanya 700 orang, sedangkan bulan sebelumnya mencapai 1.100 orang dengan jumlah wisatawan terbanyak dari Malaysia, Singapura, dan Jepang,” ujarnya.
Menurut dia, untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya berupaya membantu melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan asing berkunjung ke provinsi ini.
Untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing/mancanegara ke provinsi ini, selain melakukan upaya dukungan tokoh Sumsel yang berkiprah di tingkat nasional dan memiliki jaringan internasional membuat berbagai acara di Sumsel, pihaknya juga gencar melakukan promosi.
“Kami juga berupaya membantu mempromosikan potensi objek wisata yang ada di masing-masing daerah dalam provinsi ini pada setiap kesempatan kegiatan berskala nasional dan internasional serta menyebar brosur melalui mitra usaha di luar negeri,” kata Herlan.