Jumat, 18 November 2016 16:10 WIB
* Penebang Diasuransikan
BLANGPIDIE – Pohon yang sudah berusia ratusan tahun dengan ukran raksasa, yang tumbuh rindang di depan Asrama TNI Kodim 0110 Aceh Barat Daya (Abdya), Jalan Sentral Kota Blangpidie, mulai ditebang, Kamis (17/11). Terasa spesial, karena penebang kayu juga diasuransikan.
Penebangan batang kayu itu melibatkan langsung jajaran Pemkab Abdya, karena lokasi batang kayu besar tersebut di tengah pemukiman padat, termasuk lokasi perdagangan.
Melalui sebuah rapat khusus akhirnya disepakati jika penebagan dilakukan oleh penebang yang benar benar mumpuni, termasuk punya nyali supranatural. Karena selama ini pohon ukuran jumbo itu dikait-kaitkan dengan hal yang berbau mistis.
Penebangan itu akhirnya dipercayakan kepada pria Sarah Ali (49), warga Kompleks Base Camp Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, yang selama ini dikenal sebagai penebang kayu top. Lelaki itu disebut-sebut menebang ‘pohon khusus’ hingga Nias dan Aceh Selatan, dengan jasa penebangan mencap[ai Rp 20 juta.
Begitu berisikonya penenbangan tersebut, pihak Pemkab selaku pemilik gawe mengasuransikan Sarah Ali, selama proses penebangan yang diperkirakan berlangsung selama 12 hari ke depan.
Pohon besar jenis trembesi yang kini telah dililit tananam rambat itu disebut-sebut telah berumur 280 tahun atau ditanam sejak zaman Belanda. Dalam melakukan pekerjaan penuh risiko–termasuk–risiko mistis itu, Sarah Ali dibantu oleh seorang anaknya.
Karena lokasi batang kayu di tengah pemukiman padat, Ogek—nama panggilan Sarah Ali—tidak memakai chainsaw saat pewrmulaan, namun hanya parang, kampak dan tali pengaman. “Setelah cabang-cabang pohon habis dipotong, baru digunakan gergaji mesin untuk memotong batang pohon,” katanya di lokasi, Kamis pagi, kemarin.
Pemkab Abdya sendiri membentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai kalangan, untuk melakukan pengawasan selama penebangan. Termasuk dukungan personil dari TNI dan Polri, untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Plt Sekda Abdya, Drs Thamrin yang didampingi Kepala BPBK Abdya, Amiruddin menjelaskan, pekerjaan penebangan kayu besar itu diprediksi berlangsung selama 12 hari dengan ongkos yang sudah disepakati Rp 20 juta. Sarah Ali, juga sudah didaftarkan sebagai peserta asuransi jiwa pada Bumi Putera. Dalam hal ini, Sarah Ali juga sudah meneken surat pernyataan tentang sangggup melakukan penebangan sampai selesai dan tidak ada tuntutan bila terjadi sesuatu.
Penebangan pohon kayu kuno tersebut dilakukan karena pohon jenis kayu trembesi itu tidak bisa dipertahankan lagi, termasuk mengancam keselamatan warga terlebih lagi ketika musim hajan.
Pohon yang tumbuh di kawasan padat bangunan itu pada 4 September 2016 lalu, patah sebagian, kemudian menimpa tiga unit rumah dinas TNI yang sedang dalam proses penyelesaian akhir. Patahan pohon juga menimpa bangunan dapur Rumah Makan Bandung Aneka Rasa, walau tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.(nun)