JAKARTA – Polisi masih terus akan berkoordinasi dengan pihak terkait peredaran air keras di masyarakat. Hal ini dilakukan karena pada waktu belakangan, air keras sering kali dipergunakan untuk melakukan kejahatan.
“Air keras dapat diperoleh dari aki kendaraan, tapi untuk pengawasan, kita akan tetap berkoordinasi dengan intansi terkait,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Jakarta, Rabu (13/11).
Sebelumnya, seorang penjual sayur, Sakinah, 60 tahun, diteror dengan cairan kimia yang mengakibatkan luka bakar di kepala, leher, dan tangan. Di kediamannya di kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Senin, Sakinah mengungkap kronologi penyiraman yang menimpanya pada Jumat (7/11) sekitar pukul 19.00 WIB.
“Saya sudah mau pulang berjualan, terus kayak ada yang nyiram. Saya pikir waktu itu ada hujan karena airnya dingin,” ujar lansia yang akrab disapa Enah itu. Sakinah mengaku seperti disiram dari belakang oleh orang berbaju merah yang naik motor. Saat itu, dia sedang mendorong gerobak yang berisi sayur-mayur menuju arah pulang ke rumah.
Namun lantaran kejadian begitu cepat, ditambah kondisi yang gelap membuat ia tak melihat jelas wajah pelaku dan ciri-ciri pelaku. “Di tengah perjalanan, enggak berapa lama rasanya panas gitu, kayak melepuh kulit saya,” ujar dia.
Siswi Sekolah
Sebelumnya juga terjadi penyiraman cairan kimia sejenis air keras atas dua siswi SMP di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Argo menjelaskan hingga saat ini pihaknya juga masih mendalami penyerangan yang terjadi pada siswi sekolah di Jakarta Barat tersebut.
“Masih dalam penyelidikan, tim kami masih di lapangan mencari tersangka,” ujarnya.
Seperti telah diberitakan, dua orang pelajar SMP di Kebon Jeruk diduga disiram air keras di Jalan Panjang, Kebon Jeruk. Kejadian itu terjadi setelah korban selesai melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pada Selasa (5/11) sore.
Kedua korban mengalami luka bakar akibat kejadian itu, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Salah satu korban bernama Aurel mengalami luka cukup serius di bagian bahu, tangan, dan badan setelah terkena cairan kimia itu. Rekannya, Prameswari, mengalami luka bakar ringan di bagian tangan.
Setelah menyiramkan cairan kimia kepada dua korban, pelaku langsung melarikan diri. Korban, Prameswari, sebelumnya menduga bahwa pelaku hanya menyiramkan air biasa. Namun setelah berapa lama, korban merasakan kulitnya panas.
Atas peristiwa tersebut, orang tua kedua korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. jon/P-6