Jumat, 10 November 2017 15:19 WIB
BANDA ACEH – Kepolisian Resort Kota Banda Aceh mendalami kasus kematian Mutia Handayani binti Ismail Ali (36) warga Meue, Kecamatan Tringgadeng, Pidie Jaya (Pijay) yang ditemukan telah menjadi mayat di Pantai Ujong Kareung Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (30/10).
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin SH, melalui Kasat Reskrim AKP M Taufiq SIK, menyebutkan, pihaknya masih menyelidiki kematian Mutia Handayani yang diduga tak wajar tersebut. “Kami sudah ke desa korban, di Gampong Meue, Kecamatan Tringgadeng, Pidie Jaya dan penyidik sudah memintai keterangan dari saksi keluarga,” kata Taufiq, kepada Prohaba, Kamis (9/11).
Ia berharap informasi serta dukungan para pihak, terutama keluarga korban serta rekan-rekan almarhumah Mutia Handayani, untuk memberikan keterangan dan informasi seputar korban yang sangat dibutuhkan.
Karena, lanjut Taufiq, sekecil apapun informasi itu akan sangat membantu pihak Kepolisian dalam mengungkap sebuah kasus. “Sejauh ini kematian korban masih misteri, karena belum banyak petunjuk yang diperoleh. Tapi, kami akan terus berusaha keras untuk mengungkapnya. Kami mohon doa dan dukungannya,” pungkas Kasat Reskrim AKP Taufiq.
Seperti diberitakan, warga Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, dihebohkan oleh temuan sesosok mayat perempuan di tepi Pantai Ujong Kareng, Gampong Ladong. Jasad perempuan tanpa identitas itu ditemukan oleh Pardi (25) seorang pekerja cafe, sekitar pukul 15.30 WIB, dalam kondisi tanpa busana dan terdapat memar di beberapa anggota tubuh.
Dari ciri fisiknya saat itu, jasad wanita tersebut berambut sebahu, tinggi 150 cm dan berkulit putih. Lalu di tubuh jasad hanya melekat bra berwarna pink. Sementara bagian tubuhnya, selain terdapat memar-memar, kaki mayat itu juga dalam kondisi terikat.
Dari informasi yang diperoleh Prohaba saat itu, Mutia sudah meninggalkan rumah sejak lima hari lalu.
Selama ini korban yang sudah tidak memiliki kedua orang tua itu, diketahui dalam kondisi sakit dan pernah dirawat di salah satu klinik di Trienggadeng.
Menurut pihak keluarga, kedua kaki korban memang sebelumnya diikat dengan kain, karena ada luka yang sudah membusuk.
Bahkan selama ini korban diketahui memang sering jalan-jalan ke laut ke kawasan rumahnya seorang diri. Tetapi, penyebab kematian Mutia Handayani warga Gampong Meue, Kecamatan Tringgadeng, Pijay itu, sampai saat ini belum diketahui.(mir)