Palembang, BP- Posko relawan Tim Emas Khatulistiwa di Jalan Raflesia Raya, Karya Baru, Alang-Alang Lebar, Palembang diresmikan Kamis (14/11).
Bukan sekadar peresmian posko, tetapi juga ajang penyatuan doa bersama melalui pembacaan satu juta Sholawat Nariyah yang dipimpin oleh sejumlah ustaz dan diikuti oleh ratusan santri serta anggota Tim Emas Khatulistiwa.
Herman Deru yang didampingi oleh tokoh-tokoh lokal dan pengurus Tim Emas Khatulistiwa menyampaikan harapan besar bahwa posko ini akan menjadi pusat koordinasi yang efektif dalam memperjuangkan kemenangan pasangan Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) pada Pilkada yang akan datang pada 27 November. ”
Mudah-mudahan posko baru ini membawa semangat baru bagi seluruh relawan Tim Emas Khatulistiwa untuk meraih kemenangan,” ujar Herman Deru yang hadir dalam suasana akrab dan penuh antusiasme, disambut dengan sholawat yang menggema di sekitar lokasi.
Lokasi posko baru ini dinilai strategis, berada di tengah-tengah perumahan Raflesia yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Posko ini didirikan di salah satu bangunan yang merupakan bagian dari kediaman Pembina Tim Khatulistiwa, Khaidir Kalingi.
Dengan adanya posko ini, pengurus dan relawan Tim Emas Khatulistiwa memiliki pusat untuk memantau dan mengkoordinasikan kegiatan menjelang Pilkada.
Posko ini juga menjadi tempat bagi para relawan untuk bersosialisasi, berbagi informasi, dan memastikan bahwa seluruh anggota tetap solid dalam mendukung HDCU.
Tim Emas Khatulistiwa bukan sekadar kumpulan relawan biasa. Dengan anggota yang berasal dari berbagai suku di Indonesia, mereka merepresentasikan semangat keberagaman dalam persatuan. Sekitar 55 suku tergabung dalam tim ini, mulai dari suku-suku besar seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambon, Sulawesi Selatan, Maluku, Kalimantan, Sunda, Lampung, Aceh, hingga suku-suku lokal Sumsel seperti Komering, Rawas, Rupit, Sekayu, dan Ogan Komering Ulu. Keberagaman ini menjadikan Tim Emas Khatulistiwa sebagai simbol Indonesia mini, yang tidak hanya berjuang untuk kemenangan pasangan HDCU tetapi juga saling mendukung ketika ada anggota yang mengalami kesulitan.
“Kita adalah satu kesatuan, bukan hanya saat memperjuangkan HDCU tetapi juga dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Jika ada yang tertimpa musibah, kami semua akan bahu-membahu membantu,” ujar Khaidir Kalingi, Pembina Tim Emas Khatulistiwa.
Salah satu momen yang paling khusyuk dan penuh haru dalam peresmian posko ini adalah dimulainya pembacaan satu juta Sholawat Nariyah. Ustaz Suskito, Ketua Forum Pondok Pesantren Sumatera Selatan (Forpess) Palembang sekaligus Sekretaris Tim Emas Khatulistiwa, menyampaikan bahwa doa ini merupakan bentuk dukungan spiritual yang tulus untuk Herman Deru.#udi
Berita Serupa